Hari Batik Nasional 2017 - Motifnya Dianggap Sakral, Tak Sembarangan Orang Bisa Pakai Batik Ini!
Salah satu warisan bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan yakni kain batik. Kain motif batik khas kini sudha mendunia.
TRIBUN-TIMUR.COM- Salah satu warisan bangsa Indonesia yang wajib dilestarikan yakni kain batik.
Kain motif batik khas kini sudha mendunia.
Masyarakat Indonesia memeringati Hari Batik Nasional atau HBN tiap 2 Oktober.
Baca: VIDEO: Intip Pemeriksaan Dokumen Tenaga Kerja Asing PT Conch di Polres Barru
Tahun 2017, Hari Batik Nasional jatuh pada Senin (2/10/2017) kemarin.
Penetapan hari batik ini pun cukup bersejarah.
Seperti dikutip Wikipedia, Batik ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Baca: Pacarnya Teror Las Vegas Bunuh 58 Orang, Wanita Keturunan Indonesia Ini Tak Terlibat. Ini Alasannya

Baca: Waduh! Baru Sepekan Menikah, Vicky Shu Dipanggil ke Kantor Polisi, Ada Apa?
UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia.
Pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia.
Kini, semua orang Indonesia bagga mengenakan batik.
Bahkan sejumlah selebriti dan pesohor luar negeri senang menggunakan batik.
Bill Gates, orang terkaya di dunia ini, juga tampak gagah dengan kemeja panjang batik.
Baca: VIDEO: Pulang Tanpa Ikuti Sidang, Ini Alasan Danny Pomanto

Baca: Fans Kecewa Tak Ada Pemain PSM Masuk Timnas Senior. Bisa Untungkan Hamka Hamzah Cs!
Rachel Bilson, artis Hollywood ini juga gemar kenakan batik.
Rachel Bilso memadu padankan dress batiknya dengan jaket hitam, jatuhnya jadi semakin keren abis.

Baca: PSM Makassar Bungkam Semen Padang FC 4 -0, Ini Foto-fotonya
Batik boleh dipakai oleh siapa saja.
Tapi, konon ada motif yang nggak boleh sembarangan dipakai orang.
Adalah batik motif Parang Barong.
Baca: Pertamina Jual Pelumas di Mesir
Motif ini hanya digunakan oleh Raja, Permaisuri, dan Keluarganya.
Adat ini ada di Keraton Yogyakarta, serta Kasunanan Suarakarta.
Lantas apakah sama sekali tidak diperbolehkan?
Sebenarnya, tidak.
Peraturan ini lebih ditujukan untuk lingkungan keraton.
Misalnya, abdi dalem tidak diperkenankan untuk mengenakannya.
Ada sanksi khusus jika abdi dalem menggunakan motif larangan itu.
Motif parang barong disebut sebagai induk dari motif parang lainnya karena kesakralannya.

Baca: Jarang Terekspos, Penampilan Istri Lucky Perdana yang Lagi Hamil Ini Malah Diserang Netter
Ukuran motifnya yang besar menunjukkan kedudukan besar yang dimiliki raja.
Motif ini diciptakan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma yang merepresentasikan jiwanya sebagai raja.
Motifnya yang digambarkan berkesinambungan secara diagonal melambangkan perjuangan yang tak pernah terputus.
Baca: Dua Oknum Penyidik Polda Sulsel Terancam Dipecat, Ini Penyebabnya
Di museum batik Keraton Yogyakarta, dipamerkan motif batik parang barong milik Sri Sultan HB VIII dan Sri Sultan X saat momen penobatan.
Terdapat perbedaan ukuran di antara keduanya.
Batik motif parang barong milik Sri Sultan HB VIII tampak berukuran lebih besar.(*)
Berita ini sudah diterbitkan di laan TribunStyle.com