Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Polisi Buru Pelaku Aborsi di Kampus UIN Alauddin Samata Gowa. Dimulai dari Asrama Putri

Polisi masih melakukan rekonstruksi kejadian di kampus islami tersebut. Beberapa anggota Satuan

Penulis: Waode Nurmin | Editor: Mansur AM
WAODE NURMING/TRIBUN TIMUR
Beberapa anggota Satuan Intelkam Polres Gowa terlihat mendatangi Perpustakaan Kampus UIN Alauddin Samata, Senin (25/92017). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Wa Ode Nurmin

TRIBUN -TIMUR.COM,SUNGGUMINASA- Teka-teki bercak darah di Perpustakaan Kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar masih menjadi misteri hingga Selasa (26/7/2017).

Polisi masih melakukan rekonstruksi kejadian di kampus islami tersebut.

Baca: Lowongan Kerja Bank Muamalat - Ini Syaratnya, Pendaftaran Berakhir 30 September 2017

Beberapa anggota Satuan Intelkam Polres Gowa terlihat mendatangi Perpustakaan Kampus UIN Alauddin Samata, Senin (25/9/2017).

Kedatangan intel ini untuk melakukan penyidikan atas temuan bekas darah yang diduga bekas aborsi di depan perpustakaan pagi tadi.

Baca: Lowongan Kerja: Bank BTN Butuh Karyawan, Pendaftaran 26-30 September, Ini Syaratnya

Setelah meminta sedikit wawancara, anggota kemudian menuju tempat beberapa barang bukti seperti dos dengan bekas darah yang sudah dibuang, sendal, kain lap merah di tiga tempat.

Setelah mengambil barang bukti, intel lalu menuju asrama putri yang tepat berada di depan perpustakaan.

Di asrama putri kampus UIN Alauddin Samata, Gowa, anggota memeriksa dan mencari sesuatu yang mencurigakan dan menjurus ke barang bukti.

Termasuk menemui sejumlah mahasiswi yang tinggal di asrama tersebut.

Bekas seretan darah yang sudah mengering ditemukan didepan teras Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Samata, Senin (25/9/2017).

Kain yang bercampur darah yang sudah mengering ditemukan di depan teras Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Samata, Senin (25/9). Selain itu darah juga terda[at di selokan
Kain yang bercampur darah yang sudah mengering ditemukan di depan teras Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Samata, Senin (25/9). Selain itu darah juga terda[at di selokan (WAODE NURMING/TRIBUN TIMUR)

Menurut cleaning service yang ditemui di TKP, Daeng Mona, bekas seretan darah itu pertama kali oleh Daeng Sitaba.

"Daeng Sitaba duluan yang temukan baru dia kasi tau saya. Memang bekas darah cuman belum ditahu apa darah manusia atau darah apa," katanya.

Saat Tribungowa.com di TKP, bukan hanya bekas seretan yang nampak tapi darah juga ditemukan diselokan yang sudah bercampur air.

Kain yang bercampur darah yang sudah mengering ditemukan di depan teras Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Samata, Senin (25/9). Selain itu darah juga terda[at di selokan
Kain yang bercampur darah yang sudah mengering ditemukan di depan teras Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin Samata, Senin (25/9). Selain itu darah juga terda[at di selokan (WAODE NURMING/TRIBUN TIMUR)

Penuturan Daeng Sitaba jika awalnya dia menemukan dos dan kain merah disamping bekas seretan darah. Dan sendal disamping teras.

Namun Daeng Sitaba memindahkan dos dan kain tersebut.

Menurut salah satu mahasiswa senior Awi, informasi tersebut sudah tersebar di kalangan mahasiswa sejak Minggu (24/9/2017).

"Ada mi mahasiswa sebar itu informasinya dari kemarin. Hanya foto darahnya ji di selokan tapi yang bekas seretan tidak," katanya lagi.

Lokasi TKP dari pantauan Tribun, tepat berada di depan asrama putri.

Sementara itu Kepala Perpustakaan Syekh Yusuf UIN Alauddin, Quraisy Mathar, yang dimintai keterangan mengaku juga baru mengetahui hal tersebut.

"Ada memang mahasiswa kirimkan ka di WA hanya saya tidak terlalu perhatikan. Baru pi ini saya lihat," ujarnya.

Sayangnya saat Tribun mencoba mengecek rekaman CCTV, rekaman tersebut mati.

"Tidak merekam karena mati. Kurang tau juga dari kapan tidak merekam.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved