Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Puasa Muharram - Bolehkah Puasa pada 1 Muharram dan Apa Hukumnya?

Selamat merayakan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1439 Hijriah, (21/9/2017)

Editor: Sakinah Sudin
Tribun Jambi
Berdoa 

TRIBUN-TIMUR.COM - Selamat merayakan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1439 Hijriah, (21/9/2017). Bulan Muharram diyakini sebagai bulan mulia dan menjadi waktu yang sangat baik untuk meningkatkan amal kebaikan

Salah satunya berpuasa pada 10 Muharram atau biasa disebut hari Asyura . Lantas, bolehkan puasa sunnah pada 1 Muharram dan apa hukumnya.?

Badrul Tamam, seperti dilansir dari voa-islam.com menjelaskan bulan Muharram adalah bulan yang kita disunnahkan memperbanyak puasa padanya, boleh di awalnya, pertengahnnya, atau akhirnya. Namun yang paling utama adalah pada tanggal sepuluhnya yang disebut hari Asyura.

Baca: Tahun Baru Islam, Baznas Soppeng Salurkan Bantuan Rp 100 Juta

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

"Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadlan adalah puasa pada Syahrullah (bulan Allah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardlu." (HR. Muslim, no. 1982)

Baca: VIDEO: Manasik Haji Cilik di Lasinrang Park Pinrang

Sabda beliau yang lain,

وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

"Puasa hari 'Asyura, sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang telah lalu." (HR. Muslim no. 1975)

Jika Anda ingin puasa tanggal 1 Muharram -yang pada tahun ini (1434 H.) bertepatan dengan hari Kamis-, maka Anda mengamalkan sunnah dan dapatkan keutamaan puasa bulan Muharram. Hanya saja, jika menghususkan tanggal satunya dengan meyakini keistimewaannya dibandingkan hari-hari sesudahnya maka tidak ada dalil shahih yang menyunahkannya. Yang disunnahkan adalah memperbanyak puasa pada bulan Muharramnya. Wallahu Ta'ala A'lam.

Baca: Mitos Muharram – Warga Daerah Ini Yakin Nikah di Muharram Bawa Sial. Begini Penjelasan Ketua NU

Hukum Puasa Tanggal 1 Muharam

Sementara itu, Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com), dikutip dari Konsultasisyariah.com menjelaskan satu prinsip yang penting untuk kita garis bawahi, bahwa satu amal yang sama, bisa jadi memiliki hukum yang berbeda, tergantung dari niat pelakunya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kaidah,

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

”Sah dan tidaknya amal, bergantung pada niatnya, dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari 1 dan Muslim 1907)

Baca: Tak Ikut Outbound ke Bira Bersama Danny Pomanto, Deng Ical Pilih Hadiri Undangan Warga

Sebagai contoh, misalnya ada orang yang menyerahkan sejumlah uang kepada orang lain, “Ambillah uang ini!” Ada tiga kemungkinan akad yang berlangsung dalam kasus ini, (1) jika ia berniat mendermakannya, maka akadnya adalah hibah. (2) Jika tidak berniat berderma, maka akadnya adalah qardh (utang) yang wajib dikembalikan oleh penerima uang, atau (3) akadnya wadi’ah (titipan) yang wajib dijaga oleh penerima. Bentuknya penyerahan uang, namun hukumnya berbeda karena perbedaan niat saat penyerahan uang itu.

Contoh yang lain, si A melakukan puasa di hari senin tanggal 9 Dzulhijah. Ada tiga kemungkinan hukum puasa tersebut, (1) jika si A meniatkan puasa itu untuk qadha ramadhan yang menjadi tanggungannya, maka statusnya puasa wajib. (2) si A meniatkan puasa sunah hari senin, atau (3) si A berniat puasa Arafah. Puasa yang dikerjakan sama, namun status dan nilai puasa itu berbeda tergantung niat orang yang melaksanakannya.

Baca: KEREN! Ada Son Goku, Vegeta, Luffy One Piece, Hingga Naruto di Sepatu Pemain Bola Ini

Orang yang melakukan puasa tanggal 1 Muharam, ada dua kemungkinan niat yang dia miliki,

Pertama, dia berpuasa tanggal 1 Muharam karena motivasi hadis yang menganjurkan memperbanyak puasa di bulan Muharam. Ini termasuk puasa yang bagus, sesuai sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sebagaimana penjelasan di atas.

Kedua, dia berpuasa tanggal 1 Muharam karena ’tahun baru’, atau mengawali tahun baru dengan puasa, atau karena keyakinan adanya fadhilah khusus untuk puasa awal tahun, dst.

Baca: Hasil Undian Babak 16 Besar Piala Liga Inggris, MU dan Chelsea di Posisi Sulit

Dr. Muhammad Ali Farkus – ulama Aljazair – menegaskan,

وجديرٌ بالتنبيه أنَّ شهرَ اللهِ المحرَّم يجوز الصيامُ فيه من غير تخصيص صوم يوم آخرِ العام بنية توديع السَّنَةِ الهجرية القمرية، ولا أول يوم من المحرم بنية افتتاح العام الجديد بالصيام

”Perlu diperhatikan bahwa selama bulan Muharam, dianjurkan memperbanyak puasa. Tidak boleh mengkhususkan hari tertentu dengan puasa pada hari terakhir tutup tahun dalam rangka perpisahan dengan tahun hijriyah sebelumnya atau puasa di hari pertama Muharam dalam rangka membuka tahun baru dengan puasa.” (*)

Baca: Pendaftar Panwascam di Takalar 111 Orang, Baru Setengah Kembalikan Formulir

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved