Polda dan Dinkes Sulbar Sisir 22 Apotek di Mamuju, Ini Hasilnya
Penggeledahan itu menyisir 22 apotek dan tokoh obat yang ada di Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Penulis: Nurhadi | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Barat (Sulbar) bersama Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) merazia sejumlah apotek dan toko obat yang ada di Kabupaten Mamuju, Rabu (20/9/2017).
Kegiatan yang melibatkan Dinas Kesehatan Sulbar itu dilaksanakan setelah informasi peredaran obat daftar G jenis PCC marak di daerah lain.
Penggeledahan itu menyisir 22 apotek dan tokoh obat yang ada di Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Namun yang diindikasikan bermasalah sebanyak empat apotek.
Baca: Obat Daftar G Marak di Sulbar, ABM Akan Lakukan Ini
Keempatnya adalah Toko Obat Tribata Utama di Jl Diponegori, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, apotik ini diduga tidak memiliki ijin edar menjual obat keras dalam partai besar.
Kemudian gudang obat milik seorang warga bernama Jeki di Jl Andi Makkasau, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, diduga menjual tanpa ijin edar obat jenis komiks dalam partai besar yang juga kerap disalahgunakan remaja.
Toko Afiah Herbak di Jl Marthadinata, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Mamuju, tidak mempunyai ijin usaha dan Ijin penjualan obat herbal.
Toko obat milik Abd Rahim di Jl Kakatua, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, tidak memiliki ijin edar menjual obat keras, antara lain Mixagrip, Paramex, Bodreks, Promag, ke sejumlah warung-warung.(*)
Baca: Distributor Obat di Makassar Mengaku Edarkan Pil PCC ke Berbagai Daerah di Indonesia Timur
Dari keempat toko obat itu, polisi menyita satu dos besar Komix untuk dijadikan sampel dan puluhan obat-obatan keras yang siap diedarkan tanpa memiliki faktur.
Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura mengatakan, hal ini dilakukan sebagai langkah pengawasan dan pencegahan terhadap maraknya penjualan obat terlarang jenis PCC yang belakangan memakan korban.
"Mereka juga melakukan pengecekan resep yang dilayani, faktur pembelian obat serta mengecek surat pesanan obat ke perusahaan besar farmasi," tuturnya.(*)