Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tim BPOM Pusat Periksa 1 Rumah di Makassar, Diduga 'Pabrik' PCC

Kepala seksi Inspeksi BPOM Pusat, Robby dan stafnya itu lakukan pemeriksaan sejak pukul 11.00 Wita, hingga 16.30 Wita.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Suryana Anas
Tim BPOM Pusat Periksa 1 Rumah di Makassar, Diduga 'Pabrik' PCC - pom1d_20170918_194940.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah wartawan mengabadikan suasana kantor PT Sehat Sejahtera Farma saat Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemeriksaan di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Senin (18/9/2017). Kedatangan petugas tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait penemuan ribuan pil PCC siap edar pada pekan lalu. Pemeriksaan dimulai sejak pukul 10.00 wita. Meski pemeriksaan sementara berlangsung, pintu kantor tersebut tertutup rapat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Tim BPOM Pusat Periksa 1 Rumah di Makassar, Diduga 'Pabrik' PCC - pom2d_20170918_195154.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah wartawan mengabadikan suasana kantor PT Sehat Sejahtera Farma saat Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemeriksaan di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Senin (18/9/2017). Kedatangan petugas tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait penemuan ribuan pil PCC siap edar pada pekan lalu. Pemeriksaan dimulai sejak pukul 10.00 wita. Meski pemeriksaan sementara berlangsung, pintu kantor tersebut tertutup rapat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Tim BPOM Pusat Periksa 1 Rumah di Makassar, Diduga 'Pabrik' PCC - pom3d_20170918_195117.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah wartawan mengabadikan suasana kantor PT Sehat Sejahtera Farma saat Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemeriksaan di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Senin (18/9/2017). Kedatangan petugas tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait penemuan ribuan pil PCC siap edar pada pekan lalu. Pemeriksaan dimulai sejak pukul 10.00 wita. Meski pemeriksaan sementara berlangsung, pintu kantor tersebut tertutup rapat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Tim BPOM Pusat Periksa 1 Rumah di Makassar, Diduga 'Pabrik' PCC - pom4d_20170918_195116.jpg
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sejumlah wartawan mengabadikan suasana kantor PT Sehat Sejahtera Farma saat Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melakukan pemeriksaan di Jl Korban 40.000 Jiwa, Makassar, Senin (18/9/2017). Kedatangan petugas tersebut untuk melakukan pemeriksaan terkait penemuan ribuan pil PCC siap edar pada pekan lalu. Pemeriksaan dimulai sejak pukul 10.00 wita. Meski pemeriksaan sementara berlangsung, pintu kantor tersebut tertutup rapat. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat melakukan pemeriksaan di rumah yang diduga kuat pabrik obat PCC, Jl Korban 40.000 Jiwa, kota Makassar, Senin (18/9/2017).

Tim BPOM Pusat yang dipimpin Kepala seksi Inspeksi BPOM Pusat, Robby dan stafnya itu lakukan pemeriksaan sejak pukul 11.00 Wita, hingga 16.30 Wita.

Kepada wartawan, Robby mengatakan dia bersama timnnya hanya melakukan pemeriksaan di rumah tersebut, juga terkait pengelolaannya saja.

"Itu saja yang kami lakukan, dan terkait orang yang diduga pemilik obat PCC itu sudah kami berikan sanksi yang sesuai dengan, itu saja saat ini," kata Robby.

Pengungkapan 29 ribu obat Paracetamol Caffein Carisoprodo (PCC) itu di rumah milik seorang Apoteker, WS oleh BPOM Sulsel, pada Jumat (17/9/2017) siang.

Soal pengungkapan obat PCC oleh tim BPOM Makassar, Robby menyebutkan barang bukti itu disita oleh petugas dari BPOM agar kemudian ditindaklanjuti.

"Saya cuman ditugaskan kesini agar menindaklanjuti untuk pemeriksaan di rumah tersebut saja, untuk penanganan pihak BPOM makassar itu," jelasnya.

Robby menambahkan, sejauh ini di Makassar terkhusus di rumah seorang apoteker, WS tidak ditemukan dugaan adanya pabrik atau pembuatan PCC.

Pantauan tribun dilokasi, rumah milik apoteker WS bertingkat dua, berbentuk huruf L, panjang sekitar 30, lebar depan dan tengah 15, dan belakang 20 meter.

Rumah tersebut dikelilingi pagar beton, dengan tinggi sekitar 4 meter, memakai dua gerbang besi, bercat warna kuning, krim, abu-abu dan juga coklat muda.

Beberapa warga yang enggan sebut identitasnya, rumah tersebut memang dijadikan seperti adanya aktivitas usaha, atau seperti Apotek, namun tertutup.

"Pokokya itu rumah selalu tertutup, kalaupun ada tamu pakai motor, selalu memberi klakson lalu ada yang buka dari dalam, lalu tamu masuk," kata Warga.

Beberapa warga yang sempat masuk didapan rumah tersebut, mengaku ada ruangan seperti gudang di bagian tengah rumah tersebut, namun itu kosong. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved