Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sekolah di Jeneponto Ini Telah 'Lahirkan' Anggota DPR RI, Lihat Kondisinya Sekarang

Untuk sementara, murid dari ketiga ruang belajar itu digabung dengan murid di kelas lain.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Mahyuddin
Sekolah di Jeneponto Ini Telah 'Lahirkan' Anggota DPR RI, Lihat Kondisinya Sekarang - sd-inpres-123-boyong_20170913_185705.jpg
Muslimin Emba/tribunjeneponto.com
Bangunan Sekolah Dasar Inpres 123 Boyong di Kampung Balandangan, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, memprihatinkan.
Sekolah di Jeneponto Ini Telah 'Lahirkan' Anggota DPR RI, Lihat Kondisinya Sekarang - sd-inpres-123-boyong_20170913_185756.jpg
Muslimin Emba/tribunjeneponto.com
Bangunan Sekolah Dasar Inpres 123 Boyong di Kampung Balandangan, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, memprihatinkan.

TRIBUNJENEPONTO.COM, TAMALATEA - Bangunan Sekolah Dasar Inpres 123 Boyong di Kampung Balandangan, Kelurahan Tonrokassi Timur, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto, memprihatinkan.

Pantauan TribunJeneponto.com, Rabu (13/09/2017), tiga ruang kelas di sekolah itu sudah tidak layak dipakai setahun terakhir.

Atap ketiga ruangan itu bolong-bolong setelah diterpa angin.

Rangka balok penyangga atap terlihat lapuk dan nyaris rubuh.

"Waktu 2014 saya ke sini, memang sudah begini tapi kita lihat kondisi masih memungkinkan jadi kita masih tempati," kata seorang guru Ramiluddin.

Baca: Hari Ketiga, Segini Peminat Panwascam di Jeneponto

"Pas masuk kemarau tahun ini angin sudah kencang, jadi kita terpaksa sepakat untuk membongkar sengnya karena sudah banyak terbang diterpa angin, bahkan ada guru sama murid hampir kena balok," ucapnya menambahkan.

Kepala Sekolah SDI 123 Boyong Subaedah telah, beberapa kali mengusulkan perbaikan ke pemerintah.

"Ini sudah dijanji tahun ini akan dikerja, katanya sisa menunggu pencairan tahun ini, tapi saya tidak tahu berapa anggarannya," ujarnya.

Untuk sementara, murid dari ketiga ruang belajar itu digabung dengan murid di kelas lain.

Akibatnya, pihaknya harus mengunsikan sejumlah murid untuk digabung ke tiga ruang kelas lainnya yang juga sudah memprihatinkan.

"Kelas satu kita gabung dengan kelas lima, kelas dua kita gabung dengan kelas empat dan kelas tiga kita gabungkan dengan kelas enam, meski kurang efektif tapi mau di apa begitu kondisinya," tutur Subaedah.

Baca: Direktur LP3D Minta Pemkab Tunda Pencairan Gaji Baru Anggota DPRD Jeneponto

Jumlah murid di sekolah itu sebanyak 116 orang yang dibagi menjadi enam kelas, sedangkan tenaga pengajar terdiri dari sembilan PNS dan dua tenaga honorer.

Legislator Hanura DPR RI Mukhtar Tompo merupakan alumni SD tersebut.

Jarak rumah Mukhtar Tompo dari bangunan sekolah itu hanya berkisar 500 hingga 700 meter.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved