Introspeksi QM
Ummat Pendemo
Setiap ada kejadian yang membuat orang-orang Muslim mengalami derita di sana, di sini kami keluar ke jalan berdemo.
Oleh Prof Dr M Qasim Mathar MA (*
ANAKKU, ayah masih muda saat Israel kami lawan dengan demo.
Orang-orang Palestina melawannya dengan lemparan batu.
Demo memang satu-satunya senjata kami untuk melawan kezaliman atas orang-orang Muslim di negeri-negeri mereka.
Setiap ada kejadian yang membuat orang-orang Muslim mengalami derita di sana, di sini kami keluar ke jalan berdemo.
Kami tidak punya senjata selain berdemo.
Pada usiaku seperti saat ini, anakku, melawan bangsa lain dengan demo nyaris tidak ada hasilnya. Bahkan, kami seringkali bentrok dengan polisi kami sendiri gara-gara demo.
Masihkah kamu akan membela Islam dengan berdemo semata.

Padahal kedahsyatan demomu tidak terasa benar di negeri dan pada bangsa yang kamu mendemonya.
Pada usiaku sekarang, ayah yakin demo tidak akan pernah mengubah dunia. Bagi ayah, menguasai dan lebih unggul dalam ilmu pengetahuan adalah senjata utama untuk mengubah dan menaklukkan dunia.
Hanya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, anakku, kamu memiliki daya ancam dan paksa yang tiada taranya.
Milikilah keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, anakku.
Kamu bukan ayah, angkatan pendemo. Kamu jangan pula menjadi Ummat Pendemo pada hari ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi andalan dan senjata utama ummat manusia saat ini. (QM)
Bontoduri, 7 September 2017
QM (Guru Besar Aqhida & Filsafat, UIN Alauddin Makassar)