Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Permintaan Paspor Calon Jamaah Umrah Tinggi, Imigrasi Makassar Nyaris 'Jantungan'

Ia pun bertanya-tanya, apakah perjalanan Umrah sudah menjadi tradisi di Makassar

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUN TIMUR/ MUH ABDIWAN
Severvisor Kantor Imigrasi Alauddin Rieska DWI A Ronie, memberikan keterangan prosedur pengurusan paspor kepada warga yang antri membludak di Unit Layanan Paspor Jl Sultan Alauddin Makassar, Senin (23/10). Untuk mencegah praktik pungutan liar (Pungli) dan calo, pihak Kantor Pembantu Imigrasi Makassar tidak melayani pemohon Paspor yang datang malam atau subuh dini hari dan menganjurkan pemohon agar datang di jam normal. tribun timur/muhammad abdiwan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Kepala Informasi Imigrasi Klas 1 Makassar, Lucky Karim mengaku kaget dengan permintaan dari masyarakat, untuk pembuatan pasport.

Lucky yang baru tujuh bulan menduduki jabatan Kepala Informasi Imigrasi Klas 1 itu mengaku, fenomena kota Makassar sangat aneh untuk pengurusan pasport.

"Saya baru menjabat tujuh bulan disini, tapi permintaan pasport umrahnya itu sangat wow, tinggi terus," kata Lucky di Imigrasi Makassar, Selasa (5/9/2017).

Menurut Lucky, hal itu belum berbicara pada data dari penerimaan pembuatan pasport, khusus imrah. Hal itu diakui adalah suatu fenomena yang langka.

Fenomena yang langka, jika dibanding dengan daerah lain di luar Sulsel atau Makassar. Ia pun bertanya-tanya, apakah perjalanan Umrah sudah menjadi tradisi di Makassar

Lanjut Lucky, memang betul bahwa perjalan Umroh siseluruh daerah adalah wisata religi. Namun, di Sulsel dan atau Makassar punya fenomena berbeda.

"Makanya dari fenomena permintaan pembuatan pasport yang begitu naik pada setiap bulannya, para travel nakal itu memanfaatkan situasi," jelas Lucky.

Syarat untuk pembuatan pasport Umroh, tentunya berkas yang dibawa oleh calon jamaah Umroh memiliki lampiran dari Biro Umroh dan Departemen Agama.

Sebelum bertugas di Imigrasi Klas 1 Makassar, Lucky Karim ditugaskan di Imigrasi Madiun, selama kurang lebih 2 tahun. Lalu dipindahkan ke Makassar.

"Di Madiun memang banyak juga yang mengurus pasport untuk perjalanan itu (Umroh) tapi di makassar ini sangat gila karena meningkat terus," ungkapnya.(*)

Namun, menurutnya hal tersebut menujukkan kesadaran beragama dan perekonomian masyarakat Sulsel semakin baik.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved