Ibadah Haji
Jelang Kedatangan Kloter 1, Petugas Waspadai Virus dari Jamaah
alat Thermal Scanner juga akan dipasang di aula kedatangan untuk meriksa kondisi jamaah haji sepulang dari tanah suci.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Puncak ibadah haji telah berakhir. Beberapa hari ke depan seluruh jamaah haji kloter 1 Indonesia akan mulai dipulangkan ke tanah air.
Menyambut kedatangan para tamu Allah tersebut, berbagai persiapan pun dilakukan. Dari sisi kesehatan, petugas kesehatan haji Embarkasi/Debarkasi Makassar juga telah bersiap.
Sekertaris Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar, Nirwan mengatakan telah melaksanakan rapat koordinasi bersama seluruh tim untuk mempersiapkan kedatangan jamaah haji kloter 1.
"Kami sudah rapat koordinasi, persiapan tim juga sudah, kita tinggal menunggu kedatangan jamaah kloter 1 beberapa hari ke depan," kata Nirwan, Selasa (5/9/2017).
Beberapa hal yang dipersiapkan, lanjut Nirwan seperti tempat tidur pasien dan juga peralatan kesehatan.
"Untuk klinik akan kita tata besok untuk menerima pasien. Tempat tidur dan ruang perawatan juga akan kita persiapkan, serta persiapan alat dan bahan perbekalan kesehatan," jelasnya.
Tak hanya itu, alat Thermal Scanner juga akan dipasang di aula kedatangan untuk meriksa kondisi jamaah haji sepulang dari tanah suci.
"Thermal Scanner tetap kita pasang untuk mengukur suhu badan jamaah haji. Alat ini akan mendeteksi suhu tubuh jamaah haji, karena kan penyakit-penyakit infeksi gejalanya itu ditandai dengan demam," kata Nirwan.
Alat tersebut, kata Nirwan, digunakan untuk mendeteksi apakah seseorang menderita demam atau tidak.
"Kalau misalnya demam kita periksa apa sakitnya. Ini kewaspadaan untuk mencegah masuknya penyakit-penyakit berbahaya dari luar negeri, khususnya penyakit infeksi menular, termasuk virus Mers-CoV," kata dia.
Saat seorang jamaah haji melintasi alat ini, suhu tubuhnya akan terdeteksi apakah normal atau tidak, yang terluhat pada layar.
"Lalu kita lakukan verifikasi ulang, dokter periksa untuk menentukan sakit apa, lalu diberi terapi. Kita nanti akan buat holding room, semua yang terjaring dimasukkan di situ lalu diperiksa kembali," pungkasnya. (*)