VIDEO ON DEMAND
VIDEO: Begini Gaya Wabup Jeneponto Awasi Proyek Jembatan Kalimporo
Menurutnya, pengerjaan secara gotong royong dilakukan lantaran tidak tersedianya anggaran pengerjaan dalam APBD Jeneponto Tahun 2017 ini.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNJENEPONTO.COM, BANGKALA - Wakil Bupati Jeneponto, Mulyadi Mustamu, memimpin pengerjaan jembatan di Kampung Tana Toa, Desa Kalimporo, Kecamatan Bangkala, Senin (04/09/2017) pagi.
Dengan mengenakan seragam dinasnya, Mulyadi nampak sibuk mengarahkan warga dan memantau proses pengerjaan.
Pengerjaan jembatan yang ambruk sejak akibat truk bermuatan pasir, Kamis (05/01/2017) delapan bulan lalu itu, dilakukan secara gotong royong.
"Kita bersama warga kerja secara gotong royong, saya bersama kepala desa dan beberapa pengusaha di Bangkala ini sepakat sediakan materialnya, warga sisa mengerjakan," kata Mulyadi di sela aktivitasnya.
Menurutnya, pengerjaan secara gotong royong dilakukan lantaran tidak tersedianya anggaran pengerjaan dalam APBD Jeneponto Tahun 2017 ini.
'Saya cek di APBD kemarin anggarannya tidak ada, di Penanggulangan Bencana juga tidak ada, makanya saya yang juga sebagai orang Bangkala berinisiatif untuk mengumpulkan pengusaha dan pemerintah desa untuk kita kerja, sekaligus menghidupkan budaya gotong royong yang nyaris punah di masyarakat kita," ujar Mulyadi.
Hal yang sama diungkapkan kepala desa Kalimporo, Zulkarman Lewa.
"Saya sudah tiga kali menghadap ke kantor Bupati tapi hanya di janji, pak Wakil (Mulyadi Mustamu) datang tawarkan untuk dikerja bersama dan beliau yang tanggung materialnya jadi kita kerja gotong royong," ujar Zulkarman.
Jembatan sepanjang tujuh merter itu merupakan penghubung antara poros Jeneponto ke lima desa yang ada di kecamatan Bangkala.
"Ini penghubung dari Desa Kalimporo ke Desa Pallantikang, Je'ne Tallasa, Marayoka, Bontomanai, Kapita bahkan ke kabupaten Gowa, jadi setiap hari warga lewat disini baik yang mau sekolah, ke pasar atau yang mau jual hasil panennya," tuturnya.
Ditergetkan pengerjaan jalan secara gotong royong itu akan rampung sebelum memasuki musim penghujan