Polisi Bongkar Sindikat Copet di Car Free Day Losari
Aksi copet masih menjadi sesuatu yang terus diresahkan para pengunjung Car Free Day di kawasan Losari Jl Penghibur
Penulis: Alfian | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Aksi copet masih menjadi sesuatu yang terus diresahkan para pengunjung Car Free Day di kawasan Losari Jl Penghibur. Di tengah ramainya pengunjung, seakan para pencopet ini memiliki jaringan dan melibatkan beberapa orang sehingga sulit untuk diungkap.
Mayoritas korban rata-rata kehilangan barang berharga seperti handphone dan dompet. Dengan kondisi sadar ketika barang tersebut sudah berpindah tangan dan para pelaku mulai hilang jejak.
Namun baru-baru ini Personil Polsek Ujung Pandang berhasil membongkar salah satu sindikat copet CFD Losari. Awalnya salah satu pengunjung kehilangan handphone di kawasan CFD Losari, Minggu (3/9).
Kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Ujung Pandang. Tim Khusus yang diterjunkan Polsek Ujung Pandang untuk memburu pelaku pun mendapat titik terang.
Berdasarkan keterangan korban, pelaku merupakan seorang perempuan bernisial MC warga Jl Ratulangi. Namun saat Polisi mendatangi kediaman pelaku, ia berhasil kabur dengan lompat dari jendela rumah berlantai dua itu.
Tak ingin berakhir dengan hasil nihil, anggota Resmob Polsek Ujung Pandang pun mengembangkan pencarian dengan menelusuri rekan MC. Hasilnya di hari yang sama dua pelaku lainnya yakni seorang perempuan NH dan SB diciduk.
"Hasil interogasi dua orang pelaku ini mengakui bahwa sindikatnya yang berjumlah empat orang dimana tiga diantaranya perempuan sebagai pelaku copet di kawasan CFD Losari. Terakhir kali keempatnya mencuri handphone jenis Vivo," ujar Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin.
Selain menyita barang bukti handphone Vivo, ditangan kedua pelaku yang dibekuk juga diamankan handphone Oppo F1S warna putih Gold yang diketahui pula hasil pencurian."Pelaku yang dibekuk sekarang mendekam di tahanan Mapolsek, sementara dua rekannya yang lain yakni MC dan FB masih dalam pengejaran," tutupnya.