Wali Kota Perempuan Ditangkap KPK, Warga Malah Gembira, Kok Bisa? Inikah Penyebabnya di Tahun 2015?
Petugas kepolisian masih berjaga-jaga di gerbang Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, hingga Rabu (30/8/2017).
TRIBUN-TIMUR.COM - Petugas kepolisian masih berjaga-jaga di gerbang Balai Kota Tegal, Jawa Tengah, hingga Rabu (30/8/2017).
Polisi berjaga dengan senjata lengkap dan mengawasi tiap orang yang mendekat ke balai kota.
Baca: Pendukung Prabowo Wajib Tahu! Ini Buzzer Politik yang Patut Diwaspadai versi Fadli Zon
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno dalam operasi tangkap tangan (OTT), Selasa (29/8/2017) sekitar pukul 18.00 WIB.
Penangkapan itu berlangsung di rumah dinas wali kota, kompleks Balai Kota, Jalan Ki Gede Sebayu.
Baca: TERPOPULER: Andi Arsyil Dijodohkan Ayu Ting Ting, Tentara dan Artis Cilik Hingga Gosip DJ Seksi
Pintu ruang kerja di dalam rumah dinas itu terlihat disegel sedangkan seluruh pintu masuk sudah dikunci.
Informasi yang dihimpun, ada lima petugas KPK yang datang melakukan penangkapan.
Usai penangkapan justru terjadi peristiwa yang unik.

Sejumlah petugas dari Kepolisian Resor Kota Tegal tampak berjaga di pintu gerbang Balai Kota Tegal, Rabu (30/8/2017) pagi.
Polisi dari Satuan Sabhara itu membawa senjata laras panjang.
Kapolres Tegal Kota, AKBP Semmy Ronny Thabaa, menuturkan pihaknya memperketat pengamanan balaikota pasca-OTT KPK yang menjaring Wali Kota Tegal, Siti Masitha Soeparno, Selasa (29/8/2017) petang.
Polisi dan Satpol PP terpaksa menutup pintu gerbang balai kota agar warga tidak semakin banyak yang berkumpul di depan rumah dinas wali kota di kompleks balai kota.
Semmy mengatakan, usai banyak warga yang bereforia setelah penangkapan lembaga anti-rasuah itu.
"Melihat adanya euforia dan perkembangan situasi yang ada, kami kerahkan untuk mengamankan aset. Serta mengamankan TKP," imbuhnya dilansir tribunjateng.com.