Legislator PKS Enrekang: Full Day School Rampas Masa Kecil Anak
Ia menjelaskan, penerapan FDS seolah-olah ingin memaksakan siswa untuk terus belajar sepanjang hari.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasrul
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Sejumlah sekolah di Kabupaten Enrekang mulai menerapkan sistem Full Day School (FDS).
Bahkan menurut Kepala Dinas Pendidikan Enrekang, Jumurdin sudah ada 115 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP yang menyatakan siap terapkan sistem tersebut.
Namun, Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Enrekang, Andi Aswan, mengatakan sistem FDS tidak cocok diterapkan di Kabupaten Enrekang apalagi untuk SD/SMP.
Baca: Besok Nasdem Enrekang Gelar Rakerda, Ini yang Akan Diajukan ke RMS
Menurutnya, penerapan sistem FDS akan merampas masa kecil dan bermain para siswa SD/SMP.
Padahal, pada usia-usia SD merupakan masih merupakan masa bermain dan bersosialisasi bagi anak-anak.
Selain itu anak-anak juga akan kurang berinteraksi sosial yang menunjang pembentukan karakternya.
Baca: 6 Kandidat Bupati Daftar di Hanura Enrekang, Ini yang Terancam Dicoret
"Bagaimana anak-anak mau belajar kalau malam dan mengaji kalau pulang sore hari anak bisa-bisa kecapean," kata Andi Aswan kepada TribunEnrekang.com, Jumat (25/8/2017).
Ia menjelaskan, penerapan FDS seolah-olah ingin memaksakan siswa untuk terus belajar sepanjang hari.
Baca: Legislator Enrekang Soroti PDAM Tirta Maspul, Ini Persoalannya
Padahal sebenarnya, pendidikan dasar dalam artian luas itu tidak mesti harus belajar dalam ruangan terus tapi harus berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
"Makanya jangan salahkan mereka jika ke depan moral mereka bisa saja terpengaruh karena sistem FDS ini," ujar Andi Aswan.(*)