Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibadah Haji

Ke Mekkah, Pengantin Baru Asal Polman Ingin Nangis Pisah dengan Istri

Ridwan menceritan, beberapa hari sebelum ia naik haji, sang istri terus merengek laiknya tidak merelakan suaminya pergi jauh.

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
Kakbah 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang petani dari Kelurahan Wattang, Polman, Sulawesi Barat, Muh Ridwan Saggap (41) mengaku sudah rindu dengan istrinya, Sukmawati (37) meski hanya berpisah sehari.

Pasalnya, Jamaah Calon Haji (JCH) yang bergabung di kloter 18 ini, merupakan pengantin baru. Ridwan dan Sukmawati baru melakukan pesta pernikahan 17 Juli 2017 lalu.

Sebelum meninggalkan istrinya di Polman, Ridwan terus memegang tangan Sukmawati. Dia merasa ingin menangis namun tetap berusaha tegar.

Sementara sang istri mulai histeris saat Ridwan naik ke bus menuju Makassar. Ridwan berusaha menahan air matanya dan berpesan ke istri supaya mendoakannya selamat di Mekkah dan kembali ke tanah air.

Ridwan menceritan, beberapa hari sebelum ia naik haji, sang istri terus merengek laiknya tidak merelakan suaminya pergi jauh. Namun Ridwan tetap menenangkannya.

Jamaah Calon Haji (JCH), Ridwan yang bergabung di kloter 18 ini, merupakan pengantin baru.
Jamaah Calon Haji (JCH), Ridwan yang bergabung di kloter 18 ini, merupakan pengantin baru. (ANSAR)

"Waktu saya naik ke bus, istri saya histeris. Tapi saya berusaha menenangkannya dan meminta supaya mendoakan. Kami ini masih pengantin baru, tapi berpisah karena ingin menjalankan perintah Allah," katanya saat ditemui di asrama Haji Sudiang.

Sukmawati merupakan istri kedua Ridwan, setelah cerai dengan istri pertamanya tiga bulan lalu. Mantan istri Ridwan sudah haji sejak dua tahun lalu.

Istri dan keluarga Ridwan ingin mengantar sampai ke Asrama Haji Sudiang. Namun Ridwan menolaknya lantaran khawir istrinya akan kembali histeris lagi.

Saat sementara perjalan, sang istri terus mengirim pesan singkat dan mempertanyakan kondisi sang suami. Bahkan sampai di asrama pun, sang istri terus menghubunginya.

Rencananya, Ridwan juga akan berusaha supaya, Sukmawati juga ke tanah suci. Setelah kembali, dia akan mulai menabung untuk biaya sang istri.

Ridwan hanya menggarap sawah sekitar 80 are. Selain sawah, dia juga memiliki kebun yang ditanami cabai. Hasil kerja kerasnya dia kumpulkan sehingga cukup disetor ke bank, sembilan tahun lalu.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved