Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Sulsel 2018

Pengamat Politik Nilai Dukungan Parpol ke Cagub Bisa Berubah, Ini Alasannya

Menurut Firdaus, sejumlah partai masih menjejaki kandidat berdasar hasil survei dan deal-deal politik.

Penulis: Abdul Azis | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUN TIMUR/MUNAWWARAH AHMAD
Firdaus Muhammad 

Laporan Wartawan Tribun Timur Abdul Aziz Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Firdaus Muhammad menyebut konstelasi Pilgub Sulsel masih diwarnai tarik-menarik antara partai politik, kandidat dan elit DPP.

Menurut Firdaus, sejumlah partai masih menjejaki kandidat berdasar hasil survei dan deal-deal politik.

Sehingga, lanjutnya, mereka menunggu momentum yang tepat.

"Nasib kandidat tergantung survei dan konstelasi elite di level nasional terkait persiapan menghadapi Pemilu Presiden 2019," kata Firdaus via pesan Whatsapp, Kamis (10/8/2017).

Karena itu, kata Firdaus, dukungan partai politik kepada pasangan calon di Pilgub Sulsel sangat memungkinkan untuk berubah sebelum resmi terdaftar di KPU.

"Jadi dukungan partai pada beberapa pasangan kandidat juga berpotensi berubah. Selama belum deklarasi dan terdaftar di KPU maka sangat mungkin berubah," tegasnya.

Diketahui, dua pasangan calon Gubernur Sulsel yang sudah mendapat dukungan dari partai pemilik kursi di parlemen Sulsel adalah Partai Golkar, PPP dan PAN.

Partai Golkar yang mengontrol 18 kursi di DPRD Sulsel memberikan dukungan kepada pasangan Nurdin Halid-Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz).

Sementara PPP dan PAN yang masing-masing mengontrol tujuh kursi dan sembilan kursi di parlemen mendukung pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar atau IYL-Cakka.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved