Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terapkan Pertanian Alami, Desa Salassae Bulukumba Raih Penghargaan Kementerian LHK

Menghindari bahan-bahan kimia untuk kegiatan bercocok tanam bagi petani setempat.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Warga Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mendapat Tropi Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Syamsul Bahri

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Warga Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan mendapat Tropi Program Kampung Iklim (Proklim) Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

Tropy bidang lingkungan ini diterima langsung oleh Ketua Komunitas Salassae dan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae Armin Salassa dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (3/8/2017)

Desa Salassae lolos menerima tropy Proklim Utama bersama dengan 30 lokasi lainnya di Indonesia dari 477 lokasi yang diusulkan oleh pemerintah daerah masing-masing. Kali ini Provinsi Sulawesi Selatan meloloskan empat lokasi, masing masing satu dari Kabupaten Toraja, Bone, Enrekang dan Bulukumba.

Sebelumnya tahun 2016 yang lalu, Bulukumba juga menerima penghargaan yang sama dan diterima oleh Kelompok Mamminasa Baji Dusun Parukku Desa Bululohe Kecamatan Rilau Ale.

Menurut Ketua Komunitas Salassae dan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae Armin Salassa, pihaknya dapat meraih tropi tersebut karena dua faktor utama, yakni program Natural Farming yang mulai menguat dan berkontribusi pada adaptasi perubahan iklim, dan yang kedua karena kelembagaan Komunitas Salassae dan Komunitas Swabina Pedesaan Salassae yang sudah cukup kuat, serta tingkat SDM petani anggota KSPS yang sudah baik.

Program tersebut menerapkan pertanian alami di Salassae dan sebagian desa-desa lainnya di Bulukumba. Dan menghindari bahan-bahan kimia untuk kegiatan bercocok tanam bagi petani setempat. Termasuk penggemukan ternak sapi dan hewan lainnya.

“ Kami berharap kedepan agar ada penyatuan kekuatan masyarakat dan pemerintah desa untuk berkontribusi bagi adaptasi perubahan iklim dengan memperhatikan atau mengintegrasikan pada kegiatan ekonomi, sosial dan budaya," kata Armin. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved