Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

2019, Makassar-Sulteng Sisa Ditempuh 13 Jam via Darat

Sementara kalau mereka naik mobil ke Makassar butuh waktu 10 jam. Jalur yang akan dibangun ini akan meringkas jalur 300 kilo meter (km) menjadi 25 km.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Thamzil Thahir
zoom-inlihat foto 2019, Makassar-Sulteng Sisa Ditempuh 13 Jam via Darat
dok/liliart-grafis
Jalur Baru Sulteng (Sigi)- Sulsel (Kalamana). Jalur baru di tengah Sulsel ini akan rampung 2019

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

TRIBUNLUTRA.COM, SEKO -  Pemkab Lutra-Sigi Rintis Jalur Baru Hemat 300 Km. Jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Luwu Utara (Lutra) dengan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) mulai dibangun tahun ini.

Jika jalur ini terealisasi, maka waktu tempuh dari Makassar ke Palu via darat sisa sekitar 13 jam.  

Jika lewat jalur normal, jalur ini bisa ditempuh 24 hingga 26 jam.

Ruas poros Sabbang-Seko, Luwu Utara, Sulsel, terimbun material longsor.
Ruas poros Sabbang-Seko, Luwu Utara, Sulsel, terimbun material longsor. (chalik/tribunlutra.com)

Jalur yang akan dibangun ini akan meringkas jalur 300 kilo meter (km) menjadi 25 km.

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) berjanji akan mengawal proyek “peringkasan” jalur darat Sulsel-Sulteng itu. Warga Sabbang, Lutra, nanti hanya butuh waktu sekitar empat jam untuk sampai ke Palu.

Sementara kalau mereka naik mobil ke Makassar butuh waktu 10 jam.

Kelak, sudah terbuka tiga jalur darat yang mulus dari Sulsel ke Sulteng. Selama ini, perjalanan darat dari Makassar ke Palu hanya melewati dua jalur, Masamba (Luwu Timur/Lutim)- Poso (Sulteng) atau Pinrang- Suremana (Sulawesi Barat/ Sulbar)-Donggala (Sulteng).

Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, Bupati Sigi, Mohammad Irwan, Ketua DPRD Sigi, Moh. Rizal Intjenae, Rektor IAIN Datokarama Palu, Zainal Abidin, Perwakilan Kementrian PU RI serta sejumlah pejabat lainnya di Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Senin (31/7) 2017.
Wakil Presiden Republik Indonesia Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla bersama Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola, Bupati Sigi, Mohammad Irwan, Ketua DPRD Sigi, Moh. Rizal Intjenae, Rektor IAIN Datokarama Palu, Zainal Abidin, Perwakilan Kementrian PU RI serta sejumlah pejabat lainnya di Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta, Senin (31/7) 2017. (dok/sigi-pemkab)

Nah, jalur yang akan dibangun itu, Seko di Lutra ke Desa Kalamana Kecamatan Pipikoro, Sigi.

“Tahun ini sudah mulai dikerja. Kami sudah kirim excavator dan buldozer ke Seko. Hanya saja karena kondisi jalanan alat berat ini masih tertahan di Mabusa, batas Rongkong-Seko,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lutra, Suaib Mansur, di ruang kerjanya,Jl Simpurusiang, Masamba, Rabu (2/8) sore.

Jalan nasional yang menghubungkan Desa Marante, Kecamatan Seko, Luwu Utara, Sulsel-Desa Kalamana, Kecamatan Pipikoro, Sigi, Sulteng mulai dikerja tahun ini.

Kepastian itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Luwu Utara Suaib Mansur saat dutemui TribunLutra.com, di kantornya, Jl Simpurusiang, Masamba, Rabu (2/8/2017) sore.

Jalur Baru Sulteng (Sigi)- Sulsel (Kalamana). Jalur baru di tengah Sulsel ini akan rampung 2019
Jalur Baru Sulteng (Sigi)- Sulsel (Kalamana). Jalur baru di tengah Sulsel ini akan rampung 2019 (dok/liliart-grafis)

Menurut Suaib pengerjaan jalan tersebut merupakan realisasi dari kesepakatan antara Pemkab Luwu Utara dan Pemkab Sigi pada pertemuan di Masamba, Senin (20/2/2017) lalu.
"Tahun ini sudah mulai dikerja," kata Suaib.

Pihaknya bahkan telah mengirim excavator dan buldoser ke kecamatan terpencil tersebut.
"Hanya saja alat berat itu masih tertahan di Mabusa (batas Rongkong-Seko) karena jalan ke Seko masih berlumpur," terang dia.

Untuk tahap awal, PU akan melebarkan jalan setapak hingga 10 meter sepanjang tujuh kilometer di Desa Marante.
"Dari hasil survei yang kami lakukan, jalan yang akan kami buka dari Marante hingga perbatasan (Sulsel-Sulteng) 25 kilometer. Untuk tahap awal tujuh kilometer saja karena itu tinggal dilebarkan. Kalau yang 18 kilometer masih harus dibebaskan dulu lahannya karena hutan lindung," jelasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved