Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibadah Haji

Ismaini Naik Haji Setelah Menunggu 9 Tahun, Berpisah Selama 40 Hari, Suami Menyesal Tak Ikut Daftar

Ismaini nekat keluar pagar setelah suaminya menyampaikan, jika rombongan pengantar sudah mau pulang. Dia lalu berlari menuju ke parkiran

Penulis: Ansar | Editor: Anita Kusuma Wardana
ANSAR
Seorang pedagang sembako di Desa Bijawang, Kecamatan Ujungloe, Bulukumba, Usman (39) menatap istrinya Ismaini (37) saat berada di Asrama Haji Sudiang. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang pedagang sembako di Desa Bijawang, Kecamatan Ujungloe, Bulukumba, Usman (39) tak henti menatap istrinya Ismaini (37) saat berada di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Selasa (1/7/2017).

Ismaini merupakan salah satu calon jamaah haji (CJH) kloter 7 dari Bulukumba. Dia di antar oleh puluhan keluarganya dari Bulukumba ke Makassar.

Saat istrinya masuk ke aula II Asrama Haji, Usman menunggu di depan gedung. Padahal rombonganya dari kampung sudah mau balik.

Dia belum mau pergi sebelum bertemu istrinya. Usman ingin masuk ke aula yang ditempati istrinya, namun dilarang oleh petugas dari Kepolisian.

Hal ini membuatnya harus menunggu, hingga akhirnya sang istri keluar sekitar tiga menit untuk menemuinya. Saat bertemu Usman dan istrinya dibatasi oleh pagar aula.

Ismaini nekat keluar pagar setelah suaminya menyampaikan, jika rombongan pengantar sudah mau pulang. Dia lalu berlari menuju ke parkiran untuk menemui keluarganya itu.

Usman mengaku menyesal tidak mendaftar bareng istrinya untuk ke tanah suci, sembilan tahun lalu. Meski keberangkatan istrinya adalah momen bahagia, namun Usman sempat sedih.

Sejak menikah puluhan tahun lalu, Usman dan istrinya baru pertama kalinya berpisah selama 40 hari. Keduanya juga baru pertama kali berada di negara yang berbeda.

"Seadainya dulu mendaftar haji ka juga. Mungkin saya bisa berangkat bersama. Memang sejak awal, saya dipaksa untuk mendaftar, namun saya ngotot tidak mau. Hasilnya, hanya penyesalan saja," ujarnya.

Usman dan keluarganya sengaja ke Makassar, khusus untuk mengantar sang istri. Dia meninggalkan Bulukumba saat pukul 22.00 wita. Saat tiba di Makassar rombongnnya menginap di rumah sanak keluarga di Sudiang.

Ismaini berangkat haji setelah menyetor uang ke Bank sebesar Rp 20,5 juta. Penyesalan Usman semakin bertambah karena biaya haji saat ini sudah mencapai Rp 25,5 juta dan harus menunggu sekitar 17 tahun.

Usman baru berencana untuk mendaftar haji. Dia baru mau mengumpulkan uang hasil jualan sembakonya di pasar. Dia bersiap menunggu belasan tahun.

Kloter 7 dari Makassar dan Bulukumba baru diberangkatkan Rabu besok. Namun CJH diwajibkan untuk menginap di asarama haji Sudiang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved