Dituding Tidak Salurkan Beasiswa, Ini Tanggapan Sekertaris KNPI Maros
Menanggapi tuntutanpenyaluran beasiswa oleh HMI STIM Yapim Maros yang berdemo di depan kantor Bupati Maros, kemarin
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sekertaris KNPI Maros, Asri Said menanggapi tuntutan pencairan atau penyaluran beasiswa oleh HMI STIM Yapim Maros yang berdemo di depan kantor Bupati Maros, Rabu kemarin.
Asri mengatakan, Kamis (27/7/2017) rencana penyaluran beasiswa untuk mahasiswa memang diprogramkan oleh Pemkab Maros.
Namun pihak Pemkab Maros belum menemukan dan terus mencari regulasi yang mengizinkan penyaluran beasiswa tersebut.
"KNPI Maros sebagai wadah kepemudaan, memandang perlu mengawal program tersebut. Pemkab Maros merespon hal tersebut," katanya.
Menurutnya, Pemkab meminta KNPI untuk menjadi fasilitator mulai dari penyebaran informasi sampai pengumpulan berkas. Lalu diserahkan kembali kepada pihak Pemkab Maros.
"Dan untuk mengefisienkan waktu, maka pengumpulan berkas pun dilakukan sambil terus melakukan komunikasi dengan pihak Pemkab terkait regulasi," ujarnya.
Namun Sampai saat ini regulasi yang dimaksud belu. ditemukan, sehingga pihak Pemkab Maros tidak mau mengambil resiko memaksakan penyaluran bantuan beasiswa.
Kemarin, sekitar 50 kader HMI STIM Yapim Maros mendesak Bupati Maros Hatta Rahman untuk membubarkan KNPI. Hal ini dikatakan mahasiswa saat berdemo di depan kantor Bupati Maros.
Pasalnya, mahasiswa tidak menerima beasiswa dari Pemkab yang dikelola KNPI tahun 2016. Padahal pemkab telah mengucurkan Rp 300 juta.
Jenderal Lapangan, Jufri mengatakan, transparansi pengelolaan keuangan KNPI dari Pemkab Maros perlu dipertanyakan.
KNPI telah menerima anggaran untuk beasiswa sebesar Rp 300 juta tahun 2016.
Namun KNPI tidak pernah merealisasikannya. Sementara mahasiswa membutuhkan beasiswa tersebut untuk pendidikan.