21-22 Juli 2017, KBS Adakan Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus
Rencananya, pelatihan akan mengambil tempat di Universitas Bosowa 45, Auditorium Aksa Mahmud, Gedung 2 Lantai 9, Jl Urip Sumoharjo Makassar.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Klub Belajar Sipatokkong (KBS) akan mengadakan Pelatihan Tata Laksana Penanganan Dasar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada tanggal 21-22 Juli 2017 mendatang.
Rencananya, pelatihan akan mengambil tempat di Universitas Bosowa (Unibos) 45, Auditorium Aksa Mahmud, Gedung 2 Lantai 9, Jl Urip Sumoharjo Makassar.
Lalu sehari kemudian, pada Minggu (23/7/2017), komunitas Klub Belajar Sipatokkong akan mengadakan Seminar berjudul, “Komunikasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus.”

Baca: Anak Berkebutuhan Khusus Juga Punya Talenta
Baca: Sungguh Mulia Cita-cita Murid SD PAM Ini, Ingin Jadi Dokter Anak Berkebutuhan Khusus
Pelatihan Tata Laksana Penanganan Dasar ABK, dan Seminar Komunikasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus, akan dibawakan oleh konsultan yang sudah berpengalaman belasan tahun untuk menangani ABK, yaitu, Ibu Shinta Barasa SPsi dan Ibu Putri Maretha Larasati Amd TW.
Koordinator KBS Ridhayani dalam rilis ke tribun-timur.com, Senin (17/7/2017) mengajak warga Makassar dan Sulsel, untuk hadir dan pada dua event tersebut. Selain itu, KBS mengajak meeka menjadi relawan untuk anak berkebutuhan khusus.
“Dari pelatihan diharapkan semakin banyak kalangan yang memiliki kesadaran dan kepeduliaan untuk menerima dan urung serta memberikan pelayanan kepada mereka, anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Ridhayani
Ridha menjelaskan, sekarang ini jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) meningkat tiap tahunnya. Dan berdasarkan hal tersebut, tercetus dan lahirnya ide untuk membentuk organisasi yang diberi nama, “Klub Belajar Sipatokkong”.

Baca: VIDEO: Ujian Nasional Anak Berkebutuhan Khusus di Makassar
Klub Belajar Sipatokkong
Klub Belajar Sipatokkong itu lahir pada Desember 2016. Pemikiran yang mendasari penamaan organisasi ini adalah keinginan untuk berkumpul dan belajar bersama.
“Komunitas ini terdiri orang-orang yang memiliki keinginan, minat, serta concern yang sama, yaitu memberikan pendampingan, terapi, edukasi, serta penguatan kepada ABK yang berasal dari Keluarga Prasejahtera,” jelas Ridha, sapaannya.
“Karena Allah berfirman; Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”, (QS ; At Tin :4). Mari Saling Menguatkan (Sipatokkong),” lanjutnya.
Baca: Ada Jalur Khusus Anak Berkebutuhan Khusus di Pendaftaran Online Siswa
Keluarga Prasejahtera
Mengapa Klub Belajar Sipatokkong menyasar ABK dari Keluarga Prasejahtera? Hal ini melihat kenyataan minimnya informasi orangtua dari keluarga Prasejahtera berkaitan penanganan ABK. Disebabkan karena rendahnya pengetahuan akan ilmu dan teknologi.

“Kenyataan lainnya sulit menjangkau biaya pengobatan dan penanganan bagi ABK yang berasal dari keluarga prasejahtera. Mengingat dalam realitanya dana yang dibutuhkan untuk mengobati dan menanganinya cenderung mahal,” tambah Imran Sentosa, penggiat komunitas KBS.
Hingga kemudian, berangkat dari semangat tersebut yang mendasari pemikiran untuk merangkul relawan dari berbagai kalangan dan profesi. Para relawan ini akan dilatih dan disiapkan untuk dapat memberikan penanganan dasar bagi ABK dengan menggunakan metode ABA (Applied Behaviour Analysis).
Baca: Jangan Sepelekan Anak Berkebutuhan Khusus
Baca: Lomba Lukis Anak Berkebutuhan Khusus di MGH
Masih Terbatas
Saat ini jumlah relawan yang bergabung dalam KBS sebanyak 26 orang. Sementara jumlah anak dampingan yang ditangani berjumlah 9 orang yang berdomisili di beberapa wilayah di Kota Makassar.

Para relawan tersebut, kata Imran, diharapkan dapat menjangkau dan menangani ABK prasejahtera lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi ABK prasejahtera yang memperoleh penanganan yang tepat.
“Berangkat dari alasan itu, Klub Belajar Sipatokkong kembali merangkul para relawan. Kami yakini, semakin banyak kalangan yang memiliki kesadaran dan kepeduliaan untuk ABK, tentu akan memberi efek kesembuhan yang lebih besar,” ujar Imran.
Seminar ini diharapkan dapat diikuti oleh semua kalangan yang bersentuhan dengan ABK. Untuk info kegiatan ini dapat menghubungi, CP KBS, atas nama, Ridhayani (081383788670). (*)