Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

21-22 Juli 2017, KBS Adakan Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus

Rencananya, pelatihan akan mengambil tempat di Universitas Bosowa 45, Auditorium Aksa Mahmud, Gedung 2 Lantai 9, Jl Urip Sumoharjo Makassar.

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Arif Fuddin Usman
21-22 Juli 2017, KBS Adakan Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus - abk-makassar_20170717_235746.jpg
dok KBS Makassar
Relawan KBS saat memberikan pendampingan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu.
21-22 Juli 2017, KBS Adakan Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus - abk-makassar-1_20170718_000419.jpg
dok kbs makassar
Relawan KBS saat memberikan pendampingan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu.
21-22 Juli 2017, KBS Adakan Pelatihan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus - kbs-makassar-0_20170718_000640.jpg
dok KBS Makassar
Relawan dari KBS saat berfoto bersama dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Klub Belajar Sipatokkong (KBS) akan mengadakan Pelatihan Tata Laksana Penanganan Dasar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) pada tanggal 21-22 Juli 2017 mendatang.

Rencananya, pelatihan akan mengambil tempat di Universitas Bosowa (Unibos) 45, Auditorium Aksa Mahmud, Gedung 2 Lantai 9, Jl Urip Sumoharjo Makassar.

Lalu sehari kemudian, pada Minggu (23/7/2017), komunitas Klub Belajar Sipatokkong akan mengadakan Seminar berjudul, “Komunikasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus.”

Relawan dari KBS memberikan pendampingan bagi ABK dengan menggunakan metode ABA (Applied Behaviour Analysis) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu
Relawan dari KBS memberikan pendampingan bagi ABK dengan menggunakan metode ABA (Applied Behaviour Analysis) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu (dok KBS Makassar)

Baca: Anak Berkebutuhan Khusus Juga Punya Talenta

Baca: Sungguh Mulia Cita-cita Murid SD PAM Ini, Ingin Jadi Dokter Anak Berkebutuhan Khusus

Pelatihan Tata Laksana Penanganan Dasar ABK, dan Seminar Komunikasi Pada Anak Berkebutuhan Khusus, akan dibawakan oleh konsultan yang sudah berpengalaman belasan tahun untuk menangani ABK, yaitu, Ibu Shinta Barasa SPsi dan Ibu Putri Maretha Larasati Amd TW.

Koordinator KBS Ridhayani dalam rilis ke tribun-timur.com, Senin (17/7/2017) mengajak warga Makassar dan Sulsel, untuk hadir dan pada dua event tersebut. Selain itu, KBS mengajak meeka menjadi relawan untuk anak berkebutuhan khusus.

“Dari pelatihan diharapkan semakin banyak kalangan yang memiliki kesadaran dan kepeduliaan untuk menerima dan urung serta memberikan pelayanan kepada mereka, anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Ridhayani

Ridha menjelaskan, sekarang ini jumlah anak berkebutuhan khusus (ABK) meningkat tiap tahunnya. Dan berdasarkan hal tersebut, tercetus dan lahirnya ide untuk membentuk organisasi yang diberi nama, “Klub Belajar Sipatokkong”.

Relawan KBS saat memberikan pendampingan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu
Relawan KBS saat memberikan pendampingan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu (dok KBS Makassar)

Baca: VIDEO: Ujian Nasional Anak Berkebutuhan Khusus di Makassar

Klub Belajar Sipatokkong

Klub Belajar Sipatokkong itu lahir pada Desember 2016. Pemikiran yang mendasari penamaan organisasi ini adalah keinginan untuk berkumpul dan belajar bersama.

“Komunitas ini terdiri orang-orang yang memiliki keinginan, minat, serta concern yang sama, yaitu memberikan pendampingan, terapi, edukasi, serta penguatan kepada ABK yang berasal dari Keluarga Prasejahtera,” jelas Ridha, sapaannya.

“Karena Allah berfirman; Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”, (QS ; At Tin :4). Mari Saling Menguatkan (Sipatokkong),” lanjutnya.

Baca: Ada Jalur Khusus Anak Berkebutuhan Khusus di Pendaftaran Online Siswa

Keluarga Prasejahtera

Mengapa Klub Belajar Sipatokkong menyasar ABK dari Keluarga Prasejahtera? Hal ini melihat kenyataan minimnya informasi orangtua dari keluarga Prasejahtera berkaitan penanganan ABK. Disebabkan karena rendahnya pengetahuan akan ilmu dan teknologi.

Seorang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) saat bermain di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu
Seorang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) saat bermain di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu (dok KBS Makassar)

“Kenyataan lainnya sulit menjangkau biaya pengobatan dan penanganan bagi ABK yang berasal dari keluarga prasejahtera. Mengingat dalam realitanya dana yang dibutuhkan untuk mengobati dan menanganinya cenderung mahal,” tambah Imran Sentosa, penggiat komunitas KBS.

Hingga kemudian, berangkat dari semangat tersebut yang mendasari pemikiran untuk merangkul relawan dari berbagai kalangan dan profesi. Para relawan ini akan dilatih dan disiapkan untuk dapat memberikan penanganan dasar bagi ABK dengan menggunakan metode ABA (Applied Behaviour Analysis).

Baca: Jangan Sepelekan Anak Berkebutuhan Khusus

Baca: Lomba Lukis Anak Berkebutuhan Khusus di MGH

Masih Terbatas

Saat ini jumlah relawan yang bergabung dalam KBS sebanyak 26 orang. Sementara jumlah anak dampingan yang ditangani berjumlah 9 orang yang berdomisili di beberapa wilayah di Kota Makassar.

Relawan dari KBS saat berfoto bersama dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu
Relawan dari KBS saat berfoto bersama dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelompok Bermain dan TK Kharisma, Jl Baji Ateka, Makassar, beberapa waktu lalu (dok KBS Makassar)

Para relawan tersebut, kata Imran, diharapkan dapat menjangkau dan menangani ABK prasejahtera lainnya. Sehingga akan lebih banyak lagi ABK prasejahtera yang memperoleh penanganan yang tepat.

“Berangkat dari alasan itu, Klub Belajar Sipatokkong kembali merangkul para relawan. Kami yakini, semakin banyak kalangan yang memiliki kesadaran dan kepeduliaan untuk ABK, tentu akan memberi efek kesembuhan yang lebih besar,” ujar Imran.

Seminar ini diharapkan dapat diikuti oleh semua kalangan yang bersentuhan dengan ABK. Untuk info kegiatan ini dapat menghubungi, CP KBS, atas nama, Ridhayani (081383788670). (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved