Disaksikan Ratusan Warga, Raja Mamuju Cuci Keris Pusaka
Masossor jika dimaknai dalam bahasa Indonesia berarti membersihkan, sedangkan Manurung adalah nama keris pusaka tersebut.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Kerajaan Mamuju menggelar Masossor Manurung (pencucian keris pusaka), Kamis (13/7/2017).
Masossor Manurung merupakan ritual adat menyucikan keris warisan leluhur kerajaan mamuju.
Masossor jika dimaknai dalam bahasa Indonesia berarti membersihkan, sedangkan Manurung adalah nama keris pusaka tersebut.
Pencucian dilakukan oleh Maradika (Raja) Mamuju, Andi Maksum Dai bersama dengan lembaga adat yang disebut Gala'gar Pitu di halaman Rumah Adat Mamuju Jl. KS. Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulbar.
Setelah penyucian manurung Maradika Mamuju dan gala'gar pitu, keris pusaka tersebut juga disucikan dengan ritual Bali. Masyarakat etnis Bali karena dalam sejarahnya Kerajaan Mamuju memiliki ikatan yang erat dengan Kerajaan Badung yang ada di Bali.
Masossor Manurung merupakan sebuah ritual tahun yang digelar oleh pihak kerajaan Mamuju.
Prosesi Masossor Manurung dihadiri oleh Raja Gowa Andi Kumala Itjo Karaeng Lembang Parang, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Hj. Enny Anggraeni Anwar, Forkopimda Lingkup Kabupaten Mamuju, pemangku adat (Galagar Pitu) kerajaan Mamuju, pimpinan OPD Lingkup Kabupaten Mamuju.
Selain itu, prosesi Masossor Manurun juga disaksikan ratusan masyarakat Mamuju.
