Ramadan 1438 H
Artis Cantik Ini Sembunyi-sembunyi Jadi Mualaf, Ternyata Beginilah Hidupnya Kini Usai Keluarga Tahu
Ia berujar lirih, ”Ya Allah, masak saya tidak boleh untuk menginjakkan kaki ini ke Tanah Suci-Mu.”
Bahkan pada hari pertama mengaji, ia sudah menitikkan air mata.
”Ketika itu ada segmen kembali kepada diri kita sendiri atau merenung, saya menangis di situ. Waktu pengajiannya malam setelah salat Isya.”
Sarah pun ketagihan mengaji pada Aa Gym, walaupun saat itu ia belum menjadi muslimah.
Bahkan, saat temannya yang pertama kali mengajak mengaji mulai jarang datang, ia tetap bersemangat.
Ia sengaja mengikuti pengajian di malam hari.
”Takut teman-teman lain yang tahu saya non-Muslim teriak, Sarah, elu ngapain bukan Muslim ada di sini?” ujarnya.
Setelah sangat yakin dengan Islam, ia pun memutuskan masuk Islam. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di Bandung, Jawa Barat saat masih duduk di bangku kelas tiga SMK, beberapa saat menjelang kelulusan.
Karena alasan takut itu, ia pun bersyahadat secara sembunyi-sembunyi.
Hari-hari setelah menjadi Muslim dilaluinya dengan banyak cobaan.
”Komunitas bermain saya sedikit-demi sedikit berubah,” ujarnya.
Di sisi lain, ada ketakutan yang sangat akan sikap keluarganya.
Lulus SMA, ia pindah ke Jakarta menemani ibunya, Nurmiaty.
”Akhirnya, di sana saya benar-benar seperti ayam kehilangan induk, karena nggak ada teman. Sementara sejumlah keluarga mama sering datang ke rumah dan mengajak pergi beribadat,” ujarnya.
Sarah berusaha berkelit untuk tidak pergi dengan berbagai alasan; malas, ketiduran, dan sebagainya.
”Tapi, lama-lama keluarga saya bisa curiga, kenapa ini anak? Nanti bisa ketahuan.”