Ramadan 1438 H
Jualan di Enrekang, Jalangkote Sahara Laku 800 Biji Per Hari
Padahal, Ia tidak menjajakan dagangannya di pinggir jalan, karena hanya menerima pesanan via telephone saja selama Ramadan.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Bulan Ramadan benar-benar menjadi berkah bagi semua orang.
Tak ketinggalan, penjual jalangkote di Lingkungan Kulinjang, Kelurahan Tuara, Sahara (50).
Selama Bulan Ramadan ini Ia dibanjiri pesanan kue Jalangkote dari pembeli.
Pembelinya mayoritas masyarakat di Kecamatan Enrekang.
Ia mengaku selama Ramadan penghasilanya meningkat dua kali lipat dibandingkan di luar Ramadan.
"Selama Ramadan saya bisa menjual 700 hingga 800 biji Jalangkote, kalau hari biasa hanya 400 biji saja," kata Sahara kepada TribunEnrekang.com, Rabu (7/6/2017).
Padahal, Ia tidak menjajakan dagangannya di pinggir jalan, karena hanya menerima pesanan via telephone saja selama Ramadan.
"Kalau ada yang order baru kita buatkan jalangkotenya, saya sampai kewalahan karena biasa masih ada yang order tapi bahan sudah habis," ujar ibu empat orang anak ini.
Jalangkote Sahara memang telah dikenal khususnya masyarakat Kecamatan Enrekang.
Rasanya yang gurih ditambah sambelnya yang memiliki rasa pedas yang khas menjadi daya tarik sendiri bagi pelanggannya.
Ditambah harganya yang masih tergolong murah, Rp 1000 per biji, tentu makin membuat pembeli memburunya.
Tak tanggung-tanggung banyak pelanggannya yang rela antri berjam-jam demi untuk dapatkan Jalangkote buatan Sahara.
Bahkan, banyak pelanggannya rela menempuh puluhan Kilometer hanya untuk membeli jalangkote buatan Sahara.
Untuk dijadikan menu saat berbuka puasa bersama keluarga.
Tak jarang pelanggannya harus pulang dengan rasa kecewa karena tak kebagian Jalangkote yang memiliki rasa yang beda dengan jalangkote lainnya.
Dalam membuat Jalangkote, Sahara dibantu oleh empat orang anaknya.
"Anak saya ikut bantu, inikan juga untuk biaya sekolah mereka," ucap Sahara.
Sahara memang menghidupi dan menyekolahkan anak-anaknya dari jualan kue Jalangkote tersebut.
Ia sudah tekuni profesi itu puluhan tahun yang lalu hingga saat ini, tak heran jika saat ini pelanggannya sudah puluhan bahkan ratusan orang.
Saat bulan Ramadan seperti ini, ia mengaku bisa mendapatkan omset hingga Rp 21 juta hanya order via telephone.
"Pagi kita sudah siapkan bahannya, nanti siang baru kita mulai lakukan goreng jalangkotenya hingga pesanan selesai dikerjakan," tutur ibu berjilbab ini.
Dia berharap, diberi kesehatan sehingga usaha jalangkotenya tetap bisa eksis dan diminati pelanggannya.
Agar bisa menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
