Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Profesor Diaspora di Amerika Serikat, Bagi Pengalaman Menulis Jurnal di Kopertis IX

Acara Temu ilmiah bertema “Diskusi Pengembangan PTS dan Akses Jurnal Internasional” tersebut dibuka Koordinator Kopertis IX Sulawesi, Prof Niar

Penulis: Hasrul | Editor: Arif Fuddin Usman
dok kopertis ix
Prof Siti Kusujiarti (tengah) berfoto bersama Koordinator Kopertis IX Sulawesi Prof Niartiningsih (kiri) usai membawakan materi di acara Temu Ilmiah di Aula Ridwan Saleh, Kopertis IX, Makassar, Selasa (30/5/2017). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Prof Siti Kusujiarti PhD, seorang profesor diaspora Indonesia yang menetap di Amerika Serikat, tampil sebagai pembicara pada kegiatan Temu Ilmiah yang digelar Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Aula Ridwan Saleh, Jl. Bung Makassar, Selasa (30/5/2017)

Dalam berita rilis Humas Kopertis ke tribun-timur.com, Prof Atik panggilan akrabnya Siti Kusujiarti dalam pemaparan materinya mengatakan, peluang kerjasama international dalam penelitian, penulisan dan kegiatan ilmiah lainnya terbuka luas.

Acara Temu ilmiah dengan tema “Diskusi Pengembangan PTS dan Akses Jurnal Internasional” tersebut dibuka Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Andi Niartiningsih MP dengan moderator Sekpel Kopertis IX Dr Hawignyo MM.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan dan Gender Universitas Hasanuddin (P3KG Unhas), Dr Rabina Yunus MSi serta para pimpin PTS se-Sulawesi.

Kerjasama internasional dalam penelitian, kata Atik, dapat menghasilkan kerjasama interkultural sehingga menambah beragam perspektif, memperkaya pengalaman di tingkat internasional, menambah pengalaman internasional serta meningkatkan kualitas-kuantitas penelitian, publikasi dan pengajaran.

“Tantangan penelitian kerjasama international di antaranya, ada perbedaan sistem pendidikan di setiap negara, etika penelitian dalam persyaratan memperoleh beasiswa penelitian, serta perbedaan pandangan perspektif dalam pengalaman, kinerja di lapangan serta hasil yang diharapkan,” jelasnya.

Akademisi asal Indonesia yang aktif di kampus Warren Wilson College Amerika Serikat juga menjelaskan, membuat jurnal internasional, ide dan fokus penelitian harus dikemukakan dengan jelas. “Peneliti harus tahu pertanyaan apa yang ingin dijawab melalui penelitian,” tegasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved