Ini yang Buat Warga Baraka Enrekang Tergiur Bertani Bawang Merah
Selain omzet yang menggiurkan, masa tanamnya juga tidak memerlukan waktu lama.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, BARAKA - Mayoritas warga Kalumpang, Kelurahan Balla, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulsel, bertani bawang merah.
Selain omzet yang menggiurkan, masa tanamnya juga tidak memerlukan waktu lama.
"Umur bawang yang sedang kami panen sekarang ini hanya 57 hari," tutur Petani bawang merah, Safar (40), kepada TribunEnrekang.com, Sabtu (20/5/2017).
Dia menyebutkan, keuntungan bertani bawang sangat tergantung faktor harga di pasaran.
"Kondisi lahan yang mendukung, dilihat berapa PH, Karena PH dapat memengaruhi hasil panen," kata Safar saat ditemui TribunEnrekang.com di kebun bawang merahnya yang sedang dipanen, Sabtu (20/5/2017).
Baca: Launching Program Kelurahan Berhias, Camat Enrekang Bagi-bagi Hadiah
Dia menjelaskan, tidak sembarangan lahan bisa ditanami bawang merah.
"Dalam kondisi seperti ini, karena bawang lagi jadi, maka petani sudah bisa dapat untung jika harga berkisar di atas Rp 15 ribu," ujar petani yang juga punya kios bengkel motor itu.
Dia menyebutkan, pemilihan jenis bibit juga sangat mempengaruhi hasil panen, selain metode, racun dan pupuknya.
Sedangkan jenis bibit bawang merah yang selama ini digunakan Safar adalah bibit kapur, dari Nganjuk, Bibit super hilips dari Brebes, Bibit Bima dari Bima.
Di Enrekang tidak menyediakan bibit karena prosesnya lama dan pekerjaannya rewel.
"Kita petani dari Enrekang ambil mudahnya saja," ucap Safar.(*)