Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gara-gara Virus Wannacry, Input Gaji Pegawai RSUD Sulbar Terhambat

Meski demikian, dr. Arsan tetap melakukan himbauan terhadap seluruh petugas RSUD untuk tetap mewaspadai terjadinya hal tersebut.

Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
nurhadi/tribunsulbar.com
Direktur RSUD Provinsi Sulbar, dr. Arsan 

TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dr. Arsan, mengaku belum pernah mendapat laporan dari petugas RSUD soal adanya serangan virus penyandera data dan sistem komputer ransomware jenis WannaCry.

 Ia mengaku sudah mendapatkan informasi dari Dinas Kominfo Provinsi Sulbar terkait adanya virus penyandera data dan sistem komputer ransomware jenis WannaCry tersebut.

 “Alhamdulillah, sampai saat ini saat saya sebagai Direktur RSUD belum pernah menerima laporan dari petugas rumah sakit mengenai ganguan computer akibat  serangan virus penyendera data dan system computer tersebut,” kata dr. Arsan kepada TribunSulbar.com, saat di temui dirungan kerjanya Jl. Marthadinata, Kelurahan Simboro, Mamuju, Sulbar, Senin (15/5/2017).

 Meski demikian, dr. Arsan tetap melakukan himbauan terhadap seluruh petugas RSUD untuk tetap mewaspadai terjadinya hal tersebut.

 “Meski belum ada laporan, tapi tetap saya sarangkan kepada seluruh petugas rumah sakit yang komputernya terkoneksi dengan jaringan untuk berhati-hati dan tetap mengikuti himbauan yang disarangkan oleh Dinas Kominfo, untuk tidak ,mengkoneksikan computer ke jaringan saat pertama dinyalakan, karena kabarnya virus tersebut tersebar melalui jaringan internet,” ujarnya.

 “Saya pikir juga untuk di RDUD Provinsi sendiri, tingkat ancaman virus itu tidak terlalu berbahaya karena kita masih lebih dominan melakukan penginputan data manual, masih sedikit computer yang terkoneksi dengan jaringan,” tuturnya.

 Namun ia mengaku mengalami keterlambatan dalam melakukan penginputan gaji pegawai di lingkup RSUD Provinsi, karena computer Badan Pengelolah Keuangan Daerah (DPKAD) Provinsi Sulbar mengalami gangguan akibat serangan virus penyendera data dan system computer tersebut.

 “Tadi bendahara RSUD menghadap ke saya, katanya belum bisa melakukan penginputan gaji pegawai yang seyogyanya dilakukan hari ini, karena komputer DPKAD Provinsi mengalami gangguan akibat serangan virus penyendera data dan system computer itu,” jelas dr. Arsan siang tadi.

 Terpisah, salah seorang staf Informasi dan Teknologi (IT) BPKAD Sulbar, Azis mengatakan memang pada hari mereka tidak melakukan pengkoneksian jaringan terhadap seluruh computer di Kantor BPKAD Sulbar satu hari full.

“Memang satu hari ini kami tidak melakukan pengkoneksian jaringan ke computer, bukan hanya pemutusan koneksi yang kami lakukan, bahkan satu hari full ini kami tidak menyalakan computer di Kantor,” kata Asiz kepada TribunSulbar.com, saat dikonfirmasi diruangan IT BPKAD Sulbar di kompleks Kantor Gubernur Jl. Abb Malik Pattana Endeng, Rangan, Simboro, Mamuju, Senin (15/5/2017).

“Ini intruksi langsung dari pimpinan kami untuk tidak menyalakan computer untuk hari ini karena ditakutkan adanya serangan virus penyendera data dan system computer tersebut,” ujar Asiz menambahkan.

Lanjutnya, Memang ada satu computer staf bermasalah, tapi kita belum bisa pasti bahwa itu adalah serangan virus penyandera data dan sistem komputer ransomware jenis WannaCry karena kita belum melakukan pemeriksaan karena hari ini kita diperintahkan untuk tidak menyalakan computer.

"Saat ini kami sedang melakukan perbaikan dan mengikuti langkah-langkah yang disarangkan oleh Kominfo," tuturnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved