BPJS Ditolak dan Tak Mampu Bayar Biaya Operasi, Begini Nasib Korban Ledakan Mortir di Mros
Hamid melanjutkan, pihak TNI AD selaku pemilik lahan latihan, sudah memberikan bantuan Rp 1 juta. Namun bantuan tersebut tidak cukup.
Penulis: Ansar | Editor: Ina Maharani
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Korban ledakan mortir di lapangan tembak Dusun Balocci, Desa Benteng Gajah, Kecamatan Tompobulu, Maros Minggu (23/4/2017) lalu, Wawan Dermawan (16) terpaksa mengutang di rumah sakit lantaran BPJS nya tidak diterima.
Seorang keluarga Wawan, Hamid menyampaikan ke tribunmaros.com, Rabu (3/5/2017), korban dirujuk dan dioperasi di RSUP Wahidin Makassar, Senin (24/4/2017) karena tidak bisa ditangani di Maros.
"Kemarin (Sealsa 2/5/2017) Wawan sudah keluar dari rumah sakit Wahidin. Tapi dia dimintai uang Rp 2 juta sebagai biaya operasi," kata Hamid.
BPJS Wawan tidak diterima lantaran terlamambat mengurus. Hal tersebut membuat orangtua korban, Kaharuddin dan Musdalifa mengutang dan KTP nya masih ditahan di RSUD Salewangang.
"Kan dia pasien rujukan, jadi administrasinya ada di Salewangang. Sampai saat ini KTP orangtua Wawan masih ditahan karena belum bisa bayar," katanya.
Baca: Terkait Ledakan Mortir di Tompobulu, Irfan AB Minta TNI AD Tanggung Jawab
Baca: Zipur Biayai Operasi Korban Ledakan Mortir di Maros
Hamid melanjutkan, pihak TNI AD selaku pemilik lahan latihan, sudah memberikan bantuan Rp 1 juta. Namun bantuan tersebut tidak cukup.
Sebelumnya, siswa kelas dua SMP ini dirujuk setelah mendapatkan perawatan intensif selama lebih dari 10 jam di RSUD Salewangang Maros.
Wawan dirujuk karena serpihan mortir yang telah meledak masih bersarang di tubuhnya.
Korban juga mengalami luka serius pada pelipis kanan, pangkal paha kanan, betis kiri, siku kanan, jari telunjuk dan ibu jari kanan serta bagian dada.
Anak pertama dari tiga orang bersaudara ini mengeluhkan rasa sakit di seluruh bagian tubuhnya yang terluka terkena serpihan, terutama pada bagian wajah yang mulai membengkak.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 11.30 wita, Wawan Darmawan meninggalkan rumahnya untuk mengambil sapinya yang sementara makan di lapangan tembak Desa Benteng Gajah.
Dia juga ingin memberikan minum kepada sapinya sebelum meninggalkan lokasi.
Saat mendekat ke sapi, Wawan menginjak salah satu benda sebesar ukuran Baterai dan langsung meledak