Meski Hanya Honorer, Guru Seni Berprestasi di Bone Ini Bangga Mengabdi di Kampung

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Yandi Pratama (25), seorang guru seni budaya asal Kecamatan Amali Kabupaten Bone, Sulsel sarat prestasi.

Alumni Fakultas Seni dan Desain UNM tahun 2016 itu merupakan guru seni yang juga konductor atau derigen grup paduan suara.

Paduan suara yang ia pimpin kerap mengikuti lomba paduan suara tingkat Internasional dan meraih medali emas (gold medal) dan perak (silver medal).

Pria kelahiran Waempubu 17 November 1992 ini meraih medali emas (gold medal) sebagai konduktor dibeberapa negara.

Antara lain, Peraih Gold Medal Vietnam International Choir Festival 2015, Vietnam, perraih Gold Medal Bali International Festival 2015, Indonesia, peraih Gold Medal Bali International Choir Festival 2016, Indonesia, peraih Silver Medal Lanna International Choir 2016, Thailand.

Karena prestasinya itu membuat dirinya mendapatkan tawaran membina sekolah-sekolah unggulan.

Namun anak tunggal Sudirman dan alm. Hj. Nengka memilih mengabdi di kampungnya.

Lulusan terbaik Fakultas Seni dan Desain 2016 itu memilih pulang kampung menjadi guru honorer mata pelajaran Seni Budaya.

Ia mengajar di SMAN 1 Amali, berjarak 45 kilometer dari Kota Watampone, ibu kota Kabupaten Bone.

"Alasan saya pulang mengabdi karena selain saya merasa bahwa saya harus mengembangkan daerah kelahiran saya, saya sudah berjanji sebelum melanjutkan pendidikan saya akan pulang kembali," tutur Yandi kepada tribunbone.com Senin (1/5/2017).

"Saya cinta daerah saya Amali Bone, tanpa orang-orang di sini tidak bisa seperti ini," tambahnya yang ditemui di Rujab Bupati Bone, Jl. Petta Ponggawae.

Selain itu ia juga membina Grup paduan suara SMANSA Chord Amali, dipersiapkan tampil di ajang lomba Internasional.

"Saya rencana persiapkan adik-adik tampil di Bali International 2017 , dan event lomba paduan suara Internasional lainnya," tutupnya.

Berikut sejumlah penghargaan yang pernah diraih;

Peraih Silver Medal in Bali International Choir Competion 2012.