Ingin Kembalikan Kejayaan Kakao, Ini Cara Bupati Luwu Utara
Sekarang luas areal tanam kakao Luwu Utara mencapai 36.212 hektra dengan produksi 23.296 ton.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Ilham Mangenre
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA- Kabupaten Luwu Utara adalah salah satu daerah penghasil kakao terbesar di Sulsel.
Kakao pula yang menjadi 'icon' daerah berjuluk Bumi Lamaranginang.
Sayangnya beberapa tahun terakhir produksi dan areal tanam kakao mengalami penurunan signifikan akibat serangan penyakit.
"Bisa kita pulihkan melalui kegiatan intensifikasi, rehabilitasi sambung samping, replanting kakao, dan penggunaan bibit unggul," kata Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani kepada TribunLutra.com, Senin (1/5/2017).
Sekarang luas areal tanam kakao Luwu Utara mencapai 36.212 hektra dengan produksi 23.296 ton.
"Tingkat produktifitas yang sebelumnya hanya 0,52 ton per hektar kini menjadi 0,99 ton per hektra dan kami yakin ke depan bisa mencapai 2 sampai 3 ton per hektar," ucap Indah.
Kembalinya kejayaan kakao di harapakan pada tersedianya varietas lokal MCC 02 atau klon M45.
Klon yang merupakan jenis kakao asli Luwu Utara.
Mendapatkan sertifikasi Kementerian Pertanian RI dan dianggap layak digunakan secara luas oleh masyarakat.
Memiliki keunggulan biji berbentuk elips memanjang, permukaan pipih, berat perbiji kering 1,61 gram, kadar kulit biji 12 persen, dan kadar lemak 49,2 persen.
Tahan terhadap hama PBK, VSD, dan penyakit busuk buah atau phytophthora palvimora.
"Dapat menghasilkan jumlah buah tiap pohon rata-rata 86 dan mencapai produksi tiga ton per hektar," terang Indah.(*)