Wanita Ini Sudah 15 Tahun Jadi Tukang Bemor di Sidrap, Ini Harapannya
Semua dilakukannya untuk membantu suaminya memenuhi kebutuhan keluarganya.
Penulis: Amiruddin | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Sekilas tak ada bedanya dengan tukang becak motor (bemor) lainnya.
Namun saat menyapa calon penumpangnya, ternyata ia seorang tukang bemor perempuan.
Namanya Ajeria, perempuan kelahiran Bulukumba 48 tahun yang lalu.
Sudah lebih 15 tahun lamanya ia berprofesi sebagai tukang bemor.
Semua dilakukannya untuk membantu suaminya memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Mulanya saya gantikan suami, karena dia sakit keras. Namun karena kebutuhan ekonomi juga semakin meningkat, makanya saya putuskan untuk tetap membantu suami setelah dia sembuh," kata Ajeria saat ditemui di pangkalan ojek Pasar Pangkajene, jl Lanto Dg Passewang, Pangkajene, Sidrap, Jumat (28/4/2017).
Suaminya Amirullah (52) juga seorang tukang bemor.
Tiap pagi ia meninggalkan rumahnya untuk mencari penumpang.
Ibu empat anak itu baru kembali ke rumah saat jam makan siang telah tiba, lalu pergi lagi mengejar rezeki.
"Saya ini cuma alumni sekolah dasar, begitu pun dengan suami. Makanya keahlian kami berdua di sini, jadi tukang bemor saja," katanya sambil mengelap keringat akibat teriknya matahari.
Terkadang Ajeria mengajak serta anaknya ke pangkalan ojek.
Sekadar untuk bermain bersama anak-anak seusianya.
Penumpang yang menggunakan jasa bemornya pun tak menentu.
Bahkan terkadang cuma satu atau dua orang saja dalam sehari
"Berapa pun penghasilan, kita tak boleh mengeluh. Rezeki sudah diatur oleh Tuhan," katanya.