Pilgub Sulbar 2017
Surat SDK kepada Pemenang Pilgub Sulbar ABM-Enny
Surat menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Suhardi Duka-Kalma Katta (SDK-Kalma).
Penulis: Nurhadi | Editor: Ilham Mangenre
nurhadi/tribunsulbar.com
Calon Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) menggunakan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS), TPS 7, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Rabu (15/2/2017).
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU- Calon gubernur Sulbar nomor urut satu Suhardi Duka atau SDK melayangkan surat kepada calon gubernur dan wakil gubernur terpilih Sulbar Ali Baal Masda-Enny Angraeni (ABM-Enny), Rabu (26/4/2017) malam.
Surat menyusul putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Suhardi Duka-Kalma Katta (SDK-Kalma).
Berikut isi surat SDK melalui Tribunsulbar.com:
"Pada Tanggal 26 April 2017 jam 11:30 Wib. Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan keputusan tentang Pilgub Sulbar yang intinya menolak semua permohonan gugatan kami, dan mengukuhkan keputusan KPU Sulbar. Bagi kami sebagai pihak pemohon menerima keputusan tetsebut.
Sebagai salah satu perserta Pilgub, pada kesempatan ini saya menyampaikan selama kepada pasangan ABM-Enny atas kemenangannya pada Pilgub Sulbar 2017. Selamat memimpin Sulbar selama lima tahun. Kami percayakan bahwa bapak dan ibu akan mampu membawa Sulbar kearah yang lebih baik, maju dan mala'bi.
Kekalahan kami di proses demokrasi ini, sangat berharga dan dapat di jadikan pelajaran dalam mengevaluasi diri saya dan tim seperjuangan.
Pertama, disadari bahwa kekuasaan itu adalah amanah yang datang dari allah dan saat ini amanah itu tidak dipercayakan kepada kami berdua, karena ada orang yang lebih baik dari kami, atau mungkin Allah juga masih menyayangi kami jika sekiranya amanah itu akan dipercayakan kepada kami bisa jadi kami lupa dan sombong.
Kedua, rasanya kami berdua 10 tahun memimpin dua Kabupaten Mamuju dan Majene mungkin masih banyak yang tersiasiakan, turlupakan bahkan bahkan ada yang tersakiti. Sehingga dinilai tidak layak memimpin daerah yang lebih luas ini.
Ketiga, mungkin Allah akan memberikan lain untuk pengabdian selanjutnya, banyak lapangan pengabdian untuk kemaslahatan orang banyak, yang menanti sejauh disadari oleh ketulusan.
Untuk itu saya menitip harapan dan do'a semoga Sulbar ditangan pemimpin yang baru akan lebih baik, maju, dan mala'bi. Ali Baal Masdar bukan seorang yang baru di pemerintahan dengan pengalaman 10 tahun memimpin Polman adalah modal yang baik untuk memimpin Sulbar, demikian pula Enny Angraeni Anwar juga memiliki pengalaman dan tahu persis kondisi Sulbar selama 10 tahun mendampingi Gubernur Anwar Adnan Saleh.
Pada akhirnya kalau dalam perjalanan selama proses Pilgub Sulbar termasuk kampanye ada kata-kata yang menyinggung dan kasar saya mohon maaf, karena itulah bumbu dalam proses demokrasi yang kita bangun selama ini.
Saya akan ikut mensupport kesuksesan kepemimpinan yang baru ini. Insya Allah tidak akan mengganggu apalagi menghalangi karena pada intinya rakyat banyak bergantung harapan kepada pemerintah.
Terima kasih (SDK)."