7 Mahasiswa Selayar Tolak Wacana Pembentukan Kabupaten Kepulauan Takabonerate
Mereka menuding wacana yang digagas Forum Percepatan Pemekaran Kabupaten Kepulauan Takabonerate (FP2KT) Kabupaten Selayar beraroma dendam politik.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Selayar menolak adanya wacana pembentukan Kabupaten Kepulauan Takabonerate.
Mereka menuding wacana yang digagas Forum Percepatan Pemekaran Kabupaten Kepulauan Takabonerate (FP2KT) Kabupaten Selayar beraroma dendam politik pasca-Pilkada Selayar 2015 lalu.
Sabindo bersama enam rekannya datang menyampaikan hal itu di Gedung Tribun Timur, Kota Makassar, Rabu (26/4/2017).
“Inisiator forum ini adalah orang yang kalah saat Pilkada Selayar lalu. Jadi motif dendam politik terhadap Bupati Selayar saat ini,” tuding Sabindo
Keenam mahasiswa yang datang bersama Sabindo yakni Safaruddin, Husni, La Dino, Irwansyah, Hendriawan dan Sariyono.
(BACA juga: Baru Setahun Lebih Dibenahi, Jalan Poros Bulukumba Sinjai Sudah Rusak
Mereka mengklaim sebagai mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Kota Makassar.
Kedatangan mereka merespon deklarasi dan rapat kerja FP2KT Kabupaten Selayar yang dilakukan di Makassar, Senin (24/4/2017) lalu.
“Yang mengherankan, deklarasi FP2KT tersebut tak diketahui dan tak pernah dibahas bersama para kepala desa dan camat di lima kecamatan yang diklaim masuk wacana wilayah Kabupaten Kepulauan Takabonerate,” tambah Sabindo.
Terkait tudingan Sabindo dan rekannya tersebut, FP2KT Kabupaten Selayar belum memberi klarifikasi.
(BACA juga: aktivis Perempuan Desak Polisi Usut Kasus Pencabulan Anak di Bulukumpa
Sebelumnya, pada Deklarasi dan Raker FP2KT Kabupaten Selayar telah merumuskan tahapan pembentukan daerah otonomi baru khusus di lima kecamatan Kepulauan Selayar yakni Kecamatan Pasimasunggu, Kecamatan Pasimarannu, Kecamatan Takabonerate, Kecamtan Pasilambena dan Kecamatan Pasimasunggu Timur
Para pengganggas forum tersebut menyebut aspirasi itu karena mempertimbangkan potensi besar sumber daya alam (SDA) yang dimiliki lima kecamatan tersebut yang bisa dimanfaatkan secara maksimal dan dikelolah secara mandiri oleh masyarakat di Selayar. (*)