Ingat Daeng Azis 'Penguasa' Kalijodo? Begini Kabar Dia Kini dan Daerah Eks 'Kekuasannya' Memiriskan
Daeng Azis juga tersandung kasus pencurian listrik dan diputus bersalah dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, 30 Juni 2016 silam.
JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Selama tiga hari long weekend, Sabtu-Senin (22-24/4/2017), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kalijodo, Jalan Kepanduan II, Tambora, Jakarta Barat, ramai dikunjungi warga.
Mereka berasal dari Jakarta dan sekitarnya (Jabodetabek).
Sejumlah pedagang pun memanfaatkan kesempatan itu untuk meraup uang.
Pada Minggu (23/4/2017), tampak Pedagang Kaki Lima (PKL) ramai-ramai membuka lapak di lokasi itu.
Kebanyakan PKL yang berdagang minuman dan makanan ringan secara bebas berdagang di jogging track dan jalur hijau di taman yang dahulunya dijadikan tempat berkumpulnya preman dan wanita penghibur mencari nafkah tersebut.
Pantauan Warta Kota (Tribunnews Network), kondisi taman seluas lebih dari dua hektare itu langsung penuh sampah, kumuh, dan jorok tak sedap dipandang mata.
Mereka terlihat bebas berdagang di sembarang tempat dan tanpa pengawasan petugas terkait di taman itu.
Keberadaan PKL liar ini pun sekilas menguntungkan pengunjung di Taman Kalijodo yang dahulu diresmikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Namun, apabila diamati juga membuat lingkungan menjadi kotor dan kumuh, serta mengganggu para pengunjung yang asyik berolahraga di sore hari.
Keberadaan PKL liar yang dengan bebas berdagang di pinggir jalan tersebut juga membuat ruas di Jalan Kepanduan II menyempit dan macet.
Sampah juga berserakan.
Bahkan rumput pun juga turut rusak akibat pada pedagang liar ini berdagang di jalur hijau dan kerap diinjak sejumlah para pengunjung yang ingin jajan.
Kembali Dikuasai Preman
Selain taman rusak karena ulah PKL dan pengunjung, taman di Kalijodo juga dikuasai oknum preman.
Sebanyak lima unit mesin parkir meter yang dipasang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di pinggir Jalan Kepanduan II, kini sudah tak ada lagi.