Alasan Keluarga Makamkan Atik di Pinrang, Bukan di Jepara
Khosiyah mengatakan, jenazah tak dimakamkan di Jepara karena keberadaan kerabat dekatnya di Pinrang.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Ilham Mangenre
Isak tangis keluarga mengiringi pemakaman Atik.

Almarhumah Atik berasal dari Jepara, Jawa Tengah.
"Keluarga dekat ada di sini, apalagi mata pencarian keluarga juga di sini," kata Khosiyah dengan suara pelan.
Saat yang sama, Arifin ditemukan tewas mengenaskan, kondisi kepala pecah di depan rumah kontrakan tersebut.
"Benar, Atik telah wafat," kata Kapolres Pinrang AKBP Leo Joko Triwibowo kepada Tribunpinrang.com.

Leo menyebut Atik meninggal aikbat tiga titik luka gorokan di leher yang mengenai jalur pernapasan.
"Pihak RSUD Pinrang telah berupaya, namun Tuhan berkehendak lain," ujar Leo.
Mayat Atik telah dibawa ke rumah duka.

Hal itu disampaikan Mama Tuti, tetangga, Sabtu (15/4/2017).
"Selama berjualan di sini, warungnya selalu terlihat ramai," tuturnya kepada TribunPinrang.com.
Baca: Tetangga Dengar Tangisan di Rumah Pasutri yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Pinrang
Tuti menyebutkan, Pasangan Suami-Isteri (Pasutri) itu juga terlihat kompak saat mencari nafkah.
"Setiap pagi hingga sore, keduanya kerap bersama-sama berjualan di tempat ini. Bakan, sesekali mereka berdua saling bercanda," ujarnya.
Dia menambahkan, pasangan asal Jepara, Jawa Tengah itu tak terlilit utang dengan pedagang mana pun yang ada di sekitar pasar itu.
Baca: Putrinya Sekarat Digorok Suami di Pinrang, Ibunda Atik: Orangnya Tertutup
"Atik memang biasanya menghutang dengan sesama pedagang lainnya, tapi kayaknya saat ini utangnya tidak ada," ucap Tuti.
Kronologis
Warga di Kabupaten Pinrang, Jumat (14/4/2017) pagi, geger ketika sedang menikmati long weekend.
Baca: Sudah Bunuh 1 Keluarga Riyanto, Tersangka Andi Lala Ternyata Salah Kira
Peristiwa tragis menimpa pasangan Arifin dengan Atik.Warga Jalan Kesehatan, Kecamatan Watangsawitto, Pinrang tersebut, ditemukan bersimbah darah di depan rumah kontrakannya yang bertingkat.
Arifin, sang suami tergelat tak bernyawa, kepalanya pecah.
Baca: Sulit Dipercaya, Hanya Segini Bayaran Sang Pembunuh Satu Keluarga di Medan
Sedangkan Atik, sang istri mengalami luka gorok pada bagian lehernya.
Guna memberi pertolongan, warga sekitar pun melarikan Atik dan Arifin ke Rumah Sakit Umum Daerah Lasinrang, Pinrang.
Kondisi Atik kini sedang kritis dan masih mendapatkan penanganan medis, sedangkan jenazah Arifin disimpan di kamar mayat.
Baca: Temukan Pesan Terakhir Ustadz Uje di iPad, Umi Pipik Menangis Tiap Kali Membacanya
Polisi dari Polres Pinrang langsung mendatang Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna melakukan olah TKP.

Berdasarkan hasil olah TKP, diduga terdapat rencana pembunuhan terhadap istri oleh suaminya, sedangkan sang suami berusaha bunuh diri.
"Dugaan sementara, Arifin menggorok leher isterinya sendiri, kemudian naik ke lantai tiga dan bunuh diri dengan cara melompat ke jalan," kata Kepala Polres Pintrang, AKBP Leo Joko Triwibowo, Jumat siang.
Baca: Nestapa Ummi Pipik Ditinggal Uje; Rumor Nikah dan Hamil, Anak Mimpi Ba***, Terpergok Chating Mesra
Ia mengatakan, dugaan itu dikuatkan atas beberapa gambaran kondisi di TKP.
"Saat korban ditemukan tewas tergeletak di depan rumahnya, pintu dalam keadaan terkunci dari dalam, tak ada barang yang hilang, serta ditemukan bercak darah di tangga yang terhubung ke lantai tiga," ujar Leo.
"Berdasarkan kondisi tersebut, muncullah dugaan seperti yang telah kami sebutkan," ujarnya menambahkan.
Baca: Ngeri! Lihat Bagaimana Cara Sopir Taksi Peras Penumpangnya, Turun di Jalan, Lalu Kejar Pakai Besi
Ada beberapa barang bukti yang dikumpulkan polisi untuk mengungkap penyebab kasus tersebut.
"D iantaranya dua buah pisau, satu buah baju laki-laki dengan bercak darah, satu buah seprei, dan tangga penghubung ke lantai tiga," pungkasnya.
Leo berharap, Atik dapat segera pulih dari kondisi kritis.
"Kita doakan beliau segera pulih, apalagi beliau adalah juru kunci untuk memecahkan kasus ini," ujarnya.
Jarang Interaksi dengan Warga
Di mata tetangga, mereka dikenal pendiam dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar.
Hal itu diungkapkan tetangga korban, Hajjah Ani saat dikonfirmasi TribunPinrang.com, Jumat lalu.
"Jarang yang kenal mereka, karena tidak pernah cerita-cerita dengan tetangga," tuturnya.
Ani menyebutkan, pasangan suami isteri itu bekerja sebagai penjual nasi kuning dan gado-gado di pasar.
"Setiap hari mereka keluar pagi untuk berangkat berjualan, dan baru pulang ke rumahnya kala sore hari," ujarnya.
Baca: Kasus di Jalan Kesehatan Pinrang, Diduga Suami Gorok Istri Lalu Bunuh Diri
"Mungkin itu sebabnya sehingga mereka jarang berbincang-bincang dengan warga sekitar," kata Ani menambahkan.
Ani mengatakan, korban memiliki dua orang putera, Haedar (7) dan Faris (15)
"Meski kami tetangga, namun hanya tahu sedikit tentang mereka," katanya pungkas.
Gara-gara Suami Kawin Lagi, Istri Bakar Rumah, Tetangga Panik Berlarian
Ini peristiwa lain, namun masih ada kaitannya dengan rumah tangga.
Kesal dan depresi karena suaminya kawin lagi, seorang istri membakar rumah yang mereka tinggali di Jalan Bakti, Gang Nangka, RT 07/05, Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/4/2017) sekitar pukul 18.00.
Api yang membakar sofa dan tempat tidur di dalam rumah itu dengan cepat menjalar ke seluruh bagian rumah seluas sekitar 5X9 meter milik Abdullah tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Api sempat membesar dan membuat sejumlah warga panik.
Baca: Gerebek Hotel, Polisi Dapat Handuk Basah dan Tisu Berserakan di Kasur
Para tetangga sempat menyelamatkan harta benda mereka karena takut api menjalar hingga ke rumah mereka.
Beruntung, petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok dengan cepat datang ke lokasi kejadian untuk memadamkan api dan mencegah api meluas ke bangunan di sekitarnya.
Baca: Beginilah Petualangan Seks Bule di Bali, Gauli 59 Wanita Indonesia, Adegan Seks Direkam
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota DepokYayan Aryanto menyampaikan, setelah menerima laporan warga, pihaknya langsung menurunkan petugas dan mobil pemadam ke lokasi kejadian.
"Akses jalan yang sempit menjadi kendala kami saat berada di lokasi kejadian," kata Yayan kepada Warta Kota (Tribunnews.com Network), Minggu (16/4/2017) malam.
Sebab, kata dia, mobil pemadam cukup sulit masuk dan menjangkau rumah Abdullah yang terbakar dan berada di dalam gang di permukiman padat penduduk itu.
Untungnya, kata Yayan, pihaknya berhasil mencegah api meluas dan tak menyambar rumah lainnya.
Dalam waktu setengah jam dinas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan untuk mencegah api muncul kembali selama setengah jam berikutnya.
"Petugas kembali ke markas sekitar satu jam kemudian setelah berhasil memadamkan api," ujar dia.
Menurut Yayan, dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, diketahui bahwa api berasal dari dalam rumah karena sengaja dibakar oleh istri Abdullah.
"Istri pemilik rumah, yakni Abdullah, kesal dan depresi karena suaminya kawin lagi, sehingga sang istri membakar rumahnya sendiri dengan korek api," kata dia.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga sekitar lokasi, sebelum kebakaran terjadi, sempat terjadi cekcok antara Abdullah dan istrinya.
"Setelah itu Abdullah kelihatan pergi meninggalkan rumah. Tak lama, kebakaran terjadi," kata Niar, warga sekitar, Minggu malam.
Diduga, kerugian akibat kebakaran ini mencapai Rp 16 juta.
Selanjutnya, menurut dia, pihak keluarga masih mengamankan dan menenangkan istri Abdullah yang kesal dan depresi karena suami kawin lagi. (*)