Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tinggalkan Profesi Pramugari, Desainer Asal Makassar Ini Fokus Berkarir di Jakarta

Di tahun kedua, Hikma kini memasarkan produknya di sejumlah tempat. Bahkan sampai ke negara tetangga, Brunei Darussalam.

Penulis: Nurul Adha Islamiah | Editor: Anita Kusuma Wardana
HANDOVER
Nurhikmayani 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Nurul Adha Islamiah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Dunia mode Indonesia kini semakin berwarna dengan hadirnya para desainer muda yang memiliki ciri khas tersendiri pada koleksi busananya.

Di antara sekian banyak desainer yang baru bermunculan, salah satunya adalah Nurhikmayani. Merupakan desainer busana muslim berdarah Pangkep-Makassar yang kini berkarir di Jakarta.

Wanita kelahiran 1989 ini fokus pada busana muslim anggun dengan garis desain modern dan minimalis.

Memiliki minat yang sangat besar dalam dunia mode, wanita yang sebelumnya memulai karir sebagai pramugari di salah satu maskapai swasta Indonesia ini beralih ke dunia mode pada tahun 2016.

"Awalnya kan pramugari di salah satu maskapai swasta Infonesia, nah profesi itu banyak sekali manfaat yang bisa diambil salah satunya mengenai fashion. Setelah memutuskan untuk berhenti pada profesi awal karena menikah, saya merupakan sosok yang ingin berkarya tapi tetap fokus terhadap keluarga juga. Jadi seimbang antara karier dan keluarga," ujar Hikma kepada Tribun Timur, Kamis (20/4/2017).

Ia kemudian mengenyam pendidikan di ESMOD. menurutnya, semua perjuangannya diawali dengan niat ibadah.

"Alhamdulillah dunia fashion begitu hangat menyambut kehadiran kami meskipun dengan banyak sekali tantangan yang membutuhkan kegigihan dan semangat yg berkobar pantang menyerah," katanya.

Di tahun kedua, Hikma kini memasarkan produknya di sejumlah tempat. Bahkan sampai ke negara tetangga, Brunei Darussalam.

Adapun tantangan yang dihadapinya selama menjadi desainer yaitu membagi waktu antara profesi dan keluarga, kemudian perasaan yang kadang down jika segmen pemasaran agak turun.

Selain itu untuk faktor eksternalnya mulai dari harus jeli dan peka melihat fashion update, harus bisa memanage waktu untuk para karyawan agar tepat waktu dan konsisten. Kata dia, desainer harus banyak mencari sumber media fashion untuk menambah pengetahuan, jika menghadapi kritikan dari konsumen.

"Sukanya yaitu bisa membuat konsumen senang dan kita bisa berguna untuk yg lain. Dukanya yaitu pada saat kita mendapatkan partner kerja yang tidak komit.

Alumnus SMA Semen Tonasa ini memaknai Hari Kartini yaitu dengan tetap melanjutkan emansipasi wanita. Tetap menjadi wanita yang hebat dalam arti keluarga dan profesi harus seimbang sehingga kita bisa menjadi wanita yang sukses dalam keluarga dan profesi. Terus berkarya untuk nusa dan bangsa yang dicintai. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved