Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Mahasiswa Berprestasi Unhas, Dirga Utama Mahardika

“Mimpi itu tidak cukup jika hanya ditulis dan diratapi saja tetapi harus dierjuangkan. Hanya ada satu kata untuk mimpi, yaitu Kejar!”

Penulis: CitizenReporter | Editor: Ina Maharani
CITIZEN REPORTER
Dirga Mahardika 

TRIBUN-TIMUR.COM - “Kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok!”, kutipan Hasan Al Banna masih mengakar kuat di dalam jiwa Dirga Utama Mahardika.

Salah satu mahasiswa jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Hasanuddin (Unhas). Semuanya bermula dari mimpinya ketika kecil yang terbilang cukup sederhana, dia ingin naik pesawat terbang.

“Dari kecil saya selalu ingin merasakan dan melihat suasana dari atas langit, dulu saya hanya selalu menengadah ke atas melihat langit yang dihiasi awan putih” Ujar Dirga bercerita saat ditemui di Ruang dekan FISIP.

Tak ingin menjadi sosok pemuda yang hanya menggantungkan mimpi dan cita-citanya di atas langit-langit tanpa pengharapan. Dirga berusaha mewujudkan semua harapannya dengan cara berkarya melalui tulisan.

Jalan itu ia temukan ketika dia berproses sebagai mahasiswa ilmu pemerintahan dan menjadi bagian dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unhas yang bergerak di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

Dia menuliskan berbagai gagasannya ke dalam bentuk karya tulis ilmiah dan melakukan berbagai penelitian sejak tahun pertama ketika menjadi mahasiswa baru. Berkat tulisan-tulisannya Dirga kerap kali menjadi perwakilan Universitas Hasanuddin di kompetisi riset tingkat regional maupun nasional diberbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sekaligus menjadi jalan membawanya mewujudkan mimpi kecilnya naik pesawat terbang. Terakhir dia menyabet juara 1 kompetisi riset nasional Cendikia Fair 2016 di Universitas Mulawarman Samarinda.

“Menjadi mahasiswa FISIP Unhas adalah sebuah kesyukuran bagi saya karena telah membuka jalan saya untuk meraih mimpi-mimpi saya” Kata Dirga.
Tidak hanya menuangkan gagasannya ke dalam bentuk tulisan, sebagai mahasiswa FISIP maka tak heran jika dia juga berbicara secara langsung menyuarakan pemikiranya di forum-forum pemuda. Diantaranya dia pernah menjadi delegasi Universitas Hasanuddin pada Indonesian Youth Summit 2015 yang diselenggarakan oleh Youth Study Centre Fisipol Universitas Gadja Mada, bahkan menjadi delegasi Provinsi Sulawesi Selatan pada Forum Indonesia Muda (FIM) 2016 di PPON Kemenpora (Kementrian Pemuda dan Olahraga) RI, menjadi delegasi Sulawesi Selatan pada Indonesian Culture and Nationalism Conference 2015 di Jakarta, dan pernah mencatatkan namanya sebagai delegasi terbaik mewakili provinsi Sulawesi Selatan pada Indonesian Youth Conference President Youth Leadership Camp 2015 di Kemenpora RI. Kesempatannya terlibat dan bersuara di forum-forum tersebut tidak serta merta, tetapi sebelumnya telah mengikuti berbagai tahapan seleksi dan persiapan yang dilakukan.

Statusnya sebagai mahasiswa membuat ia tak gentar dengan tekad dan cita-cita membawa perubahan sosial kepada masyarakat. Setelah sekian lama berproses, ia tak pernah berhenti untuk terus berkarya.

Melalui gerakan KataDia-Beyoundisability yang ia cetuskan, Dirga berupaya berkontribusi untuk masyarakat melalui program pemberdayaan dan mengajak pemuda-pemuda lain untuk bersama bergerak secara nyata. Berkat gerakan kerelawanan tersebut ia di undang oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Indonesia untuk mempersetasikan dan mengembankan proyek sosialnya. Menurutnya menjadi pemuda itu jangan hanya berani menetapkan dan mengekspos masalah tetapi juga harus mampu memberi solusi.

“Menjadi mahasiswa jangan hanya berani bernarasi atau berbicara, tetapi juga harus berani beraksi secara nyata” Tambahnya dengan penuh semangat.
Selain pernah menerima dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pengabdian kepada masyarakat DIKTI tahun 2016, sebelumnya Dirga Mahardika bersama timnya juga pernah menjuarai Kompetisi Proyek Kreatif 2015 (juara 3 tingkat nasional) pada Hari Diabetes Internasional di Nutrifood Inspiring Center Jakarta dengan mengusung proyek sosial Sekolah Anti Diabet. Pada tahun ini dia juga telah mempersiapkan sebuah proyek di bidang social entreprener untuk pemanfaatan potensi sutra di daerahnya.

Berkat pencapaian dan kontribusi yang diberikan, maka tak heran jika sosok Dirga Mahardika terpilih sebagai Mahasiswa Berprestasi jurusan Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan tahun 2016 dan mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Aktivis Pergerakan Unhas tahun 2016 oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Rumah Kepemimpinan Makassar (RK) yang membawanya kembali terpilih sebagai peserta RK priode 2016-2018, sebuah program pembinaan SDM selama 2 tahun untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin di masa kini dan masa yang akan datang.

Tidak sampai di situ saja, pada penghujung tahun 2016 sekali lagi Dirga membuktikan kekuatan sebuah mimpi setelah sekian lama perjuangan mengejarnya. Berkarya dengan sepenuh hati tidak hanya membuatnya terbang di atas langit Indonesia, akan tetapi mimpinya juga telah membawanya terbang jauh di atas langit negeri sakura melintasi garis-garis perbatasan luar negeri setelah ia terpilih sebagai delegasi Universitas Hasanuddin mengikuti program student exchange di Hiroshima Universty, Jepang.

“Mimpi itu tidak cukup jika hanya ditulis dan diratapi saja tetapi harus dierjuangkan. Hanya ada satu kata untuk mimpi, yaitu Kejar!”

Perjalanannya selama kurang lebih 3 tahun menjadi mahasiswa Unhas, telah memberi pembelajaran dan pengalaman yang tak ternilai harganya. Banyak cerita di balik proses pecapaian mimpi dan cita-citanya. Namun satu catatan yang paling ia tekankan yakni, prestasi baginya bukanlah sebuah tujuan akhir dari perjuangan dan perjalanan, tetapi perubahan dan kontribusilah. Menurutnya berkarya itu bukan sekedar untuk berprestasi tetapi tujuannya adalah untuk berkontribusi. Baginya prestasi itu tidak dapat diukur dan dilihat dari piala atau piagam penghargaan, itu hanya sebagian terkecil. Ada banyak yang tidak dapat dilihat dan dirasakan orang di balik itu semua.

“Bagi saya prestasi dan penghargaan tertinggi itu bukan dilihat dari juara, piala, atau pun piagam penghargaan. Bagi saya prestasi tertinggi itu ketika penghargaan itu datang dari masyarakat sebagai respon positif atas apa yang telah kita berikan, kerjakan, atau pun kontribusikan. Jangakan ucapan terima kasih, bahkan cukup dengan senyuman yang terbit dari wajah mereka, itu adalah sebuah penghargaan tertinggi bagi saya“ Tegas Dirga Mahardika.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved