Eksekusi Lahan di Walenrang Luwu Ricuh, Lima Warga Ditangkap
Puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Luwu dihadang dan dilempari batu dan lumpur oleh massa yang berjumlah ratusan.
Penulis: Desy Arsyad | Editor: Imam Wahyudi
lihat foto
TRIBUNLUWU.COM, WALENRANG - Proses eksekusi lahan untuk pembangunan kampus Universitas Andi Djemma (Unanda) Kota Palopo, di Karetan, Desa Baramamse, Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, berakhir ricuh, Rabu (12/4/2017).
Warga melakukan perlawanan untuk mempertahankan lahan seluas 30 hektar milik Pemerintah Kabupaten Luwu tersebut.
Kericuhan terjadi ketika alat berat yang sudah dipersiapkan mendekati lahan yang akan digusur untuk dibuatkan jalan menuju tempat akan dibangunnnya kampus tersebut.
Puluhan personil Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Luwu dihadang dan dilempari batu dan lumpur oleh massa yang berjumlah ratusan.
Satu eskavator rusak, kaca depan dan samping pecah karena dilempari batu oleh massa yang tidak lain warga Desa Baramamase.
"Alat berat yang dipakai untuk menggusur dilempari, akibatnya, kaca depan dan sampingnya pecah," ujar Kasat Reskrim Polres Luwu, AKP Muh Hatta, kepada tribunluwu.com.
Polisi mengamankan lima orang warga yang diduga terlibat langsung menyerang dan merusak eskavator yang digunakan untuk menggusur.
"Yang ditangkap ini membawa bom molotov, dan yang melempar dengan batu alat berat akibatnya rusak. Semuanya laki - laki tidak ada perempuan," tambahnya.
Selain mengamankan lima orang tersebut, juga diamankan barang bukti yakni bom molotov dan senjata tajam yang akan digunakan untuk melawan aparat.
Lima pelaku tersebut kini diamankan di Mapolres Luwu di Jl Merdeka Selatan, Kelurahan Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Luwu, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
