Dana Tax Amnesti Harus Diprioritaskan Kepada Infrastruktur di Indonesia Timur
Diskusi ini menghadirkan dosen senior Ilmu Ekonomi sebagai narasumber utama Drs Abd Madjid Sallatu MA
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Ikatan Alumni Ilmu Ekononi Unhas melaksanakan Hasanuddin Economists Discussion #1 dgn topik "Tax Amnesty, What's Next?".
Acara yang diadakan di Kampus Universitas Hasanuddin, Jumat 7 April 2017 ini adalah diskusi rutin yang diadakan alumni Ilmu Ekonomi dengan membahas isu-isu terkini mengenai persoalan ekonomi Indonesia dan dunia untuk menghasilkan sumbangan pemikiran dalam menghadapi isu ataupun situasi ekonomi kontemporer yang bergerak kian cepat.
Diskusi ini menghadirkan dosen senior Ilmu Ekonomi sebagai narasumber utama Drs Abd Madjid Sallatu MA bersama dua narasumber lainnya yakni Andi Faisal Anwar SE MSi dan Syahril SE MSi. Acara ini dipandu moderator Dwiki Darmawan, Ketua Himpunan Ilmu Ek FEB Unhas.
Dari diskusi mengenai Tax amnesty ini, beberapa kesimpulan yang didapatkan di antaranya,
1. Untuk mendapatkan dukungan dari semua pihak, landasan hukum harus jelas
2. Tax amnesty tdk boleh berulang minimal dalam jangka pendek karena akan menyebabkan preseden yamg kurang baik bagi masyarakat dengan menunggu keringanan pajak
3. Dana yang terkumpul harus diprioritaskan untuk pembangunan, terutama infrastruktur dan pemerataan pembangunan terutama di Kawasan Indonesia Timur
4. Saat Tax amnesty berlangsung, pemerintah perlu menjaga stabilitas perekonomian. Karena masa pembayaran akan mengalihkan dana masyarakat kepada negara dan menurunkan konsumsi, sementara di sisi lain, perekonomian Indonesia masih sangat ditunjang dari konsumsi masyarakat.
5. Reformasi dan kemudahan perpajakan harus menjadi prioritas bidang perpajakan untuk meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak.
Menurut Ketua Alumni Ilmu Ekonomi Unhas, Anas Iswanto Anwar, kegiatan ini akan dilaksanakan secara reguler dengan topik terkini di bidang ekonomi.
"Diharapkan para ekonom Unhas dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi mendatang sebagai sumbang saran pemikiran untuk membawa kemajuan bagi Indonesia.(*/tribun-timur.com)