Warga Tewas Ditelan Ular
Polda Sulbar Turun Tangan 'Usir' Ular Piton Mamuju
Informasi yang dihimpun Tribunsulbar.com, sejumlah piton raksasa masuk ke permukiman warga mencari mangsa.
Penulis: Nurhadi | Editor: Ilham Mangenre
Laporan Wartawan Tribunsulbar.com, Nurhadi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU- Polda Sulbar turun tangan menangkal ular piton atau ular sanca di kebun sawit Mamuju, terutama di Mamuju Tengah.
Ini buntut kejadian langka, petani sawit Akbar Bin Ramli (25) tewas ditelan ular piton 7,1 meter, di Dusun Pangeran, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Minggu (26/3/2017).
Jasad Akbar ditemukan di perut ular piton, Senin (27/3/2017) malam.
Sekarang ini, petani sawit Mamuju merasa terancam maraknya piton di daerah tersebut.
Baca: Lihat Sarang Ular Piton Pemangsa Akbar, Begini Reaksi Netizen
Baca: VIDEO: Inilah Firasat Istri Sebelum Akbar Tewas Ditelan Ular Piton
Baca: VIDEO: Hutan Inilah Sarang Ular Piton yang Menelan Akbar Warga Mamuju
Informasi yang dihimpun Tribunsulbar.com, sejumlah piton raksasa masuk ke permukiman warga mencari mangsa.
Seperti yang berhasil ditangkap oleh warga Kalukku, Kabupaten Mamuju, tak jauh dari Bandara Tampa Padang.
Polda Sulbar saat ini turun gunung sosialisasi ke warga akan bahaya ular piton.
Baca: EKSKLUSIF: Foto-foto Istri dan Bayi Almarhum Akbar Bin Ramli, Sedih Baru Tiba
Baca: Mengharukan, Begini Persiapan Akbar Ketemu Bayinya, Gagal Ditelan Ular Piton
Rencananya, Polda Sulbar akan berkoordinasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BK-SDA) Polisi Kehutanan Sulbar untuk tindakan pencegahan bahaya ular piton.
"Kita akan menghimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati beraktivitas di kebun, baik kebun kelapa sawit maupun kebun-kebun lainnya," kata Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Mashura kepada Tribunsulbar.com, via WhatsApp, Kamis (6/4/2017)
Mantan Kabid Sundam Polrestabes Makassar itu mengatakan, saat ini ia berada di Mamuju Utara bersama jajaran Dirbinmas Polda Sulbar.
Polda memberikan arahan kepada masyarakat akan bahaya ular piton.
"Saat ini Babinkantibmas juga sudah bergerak ke lapangan untuk mengimbau warga agar tetap berhati-hati, utamanya petani kebun sawit, yang memiliki kebun tidak bersih atau rawan dijadikan saran ular piton," ujar Mashura.
Terpisah, paman Akbar, Adhan Andi Tajuddin, mengatakan, setuju rencana Polda dan BK-SDA mengarahkan petani membenahi kebun sawit yang semrawut, yang kerang jadi sarang piton.
Namun, "sampai hari ini belum ada pihak petugas yang melakukan tindakan, tapi kalau ada kita akan dukung dan membantu melakukan penyisiran," kata Adhan. (*)