Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bikin Terenyuh, Permintaan Terakhir Bunga Si Gadis Cantik dari Karang Anyar Sebelum Tewas Dibegal

Rencana yang sudah dirancang oleh Bunga dan ibunya beberapa minggu lalu harus bubar karena Bunga kini sudah tiada.

Editor: Edi Sumardi
TRIBUN LAMPUNG/WARKOS REZA GAUTAMA/REPRO
Foto Bunga Fikalia (17) semasa hidup. 

Setiap harinya, Bunga bangun pukul 03.00 WIB.

Ibu dan anak ini membuat kue di rumah.

Pagi harinya, Bunga pergi ke pasar menjajakan kue.

Siang harinya, Bunga pulang istirahat.

Jelang sore, Bunga pergi lagi ke pasar untuk menggiling kelapa sebagai bahan membuat kue.

Sore hari sebelum Bunga ditemukan tewas, Parjiah mengutarakan, anaknya masih beraktivitas seperti biasa yaitu mengupas kelapa.

Pada saat itu, Bunga sempat berbalas pesan singkat di telepon selulernya.

"Pas anak saya mau pergi ke pasar untuk giling kelapa, dia sempat teleponan sama seseorang. Aku dengar Bunga jawabnya iya nanti ke sana. Saya tanya siapa yang nelepon. Dia (Bunga) jawabnya teman," jelas Parjiah.

Itulah terakhir kalinya Parjiah melihat Bunga dalam keadaan bernyawa. Sampai malam hari, Bunga tak kunjung pulang.

Parjiah mulai khawatir karena tidak seperti biasanya Bunga tidak pulang sampai malam hari.

Kekhawatiran Parjiah terjawab. Salah satu teman Bunga datang ke rumahnya memberi kabar bahwa Bunga sudah meninggal dunia.

Parjiah berharap pelaku pembunuhan Bunga tertangkap dan mendapatkan hukuman setimpal.

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal Sudjarno mengunjungi rumah keluarga Bunga, Selasa kemarin.

Di dalam kunjungannya, Sudjarno mengucapkan belangsungkawa kepada keluarga korban.

Sudjarno sempat berbincang dengan Parjiah, ibu Bunga dan para kerabat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved