Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inilah Air Terjun "Pemalu" di Enrekang

Satu kilometer dari objek wisata permandian alam Lewaja. Dapat ditempuh dengan mengendarai roda dua dan mobil.

Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Ilham Mangenre
Muh Azis Albar/TribunEnrekang.com
Air terjun Kajejen di daerah Bisang, Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Minggu (2/4/2017). 
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Air terjun Kajejen di daerah Bisang, Kelurahan Lewaja, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang.

Objek wisata yang baru dibuka beberapa bulan lalu ini sekitar empat kilometer dari ibu kota Enrekang atau 234 Km dari Kota Makassar.

Satu kilometer dari objek wisata permandian alam Lewaja.

Dapat ditempuh dengan mengendarai roda dua dan mobil.
Waktu tempuh 15 sampai 20 menit dari kota Enrekang.

Air terjun kajejen memiliki tiga tingkatan. Ketinggian tiap tingkatan 5-6 meter.
Hanya saja, air terjun tersebut baru akan terlihat pada waktu-waktu tertentu.
Saat hujan mengguyur pegunungan yang menjadi sumber air dari air terjun tersebut.
Pantauan Tribunenrekang, Minggu (2/4/2017), air terjun Kajejen nihil, cenderung menetes.
"Karena munculnya sewaktu-waktu sehingga kita sebut "Kajejen" (dalam bahasa Indonesia berarti pemalu)," kata penggagas wisata tersebut, Muh Naim, kepada Tribunenrekang.com.
Kendati, objek wisata tersebut punya daya tarik lainnya yang membuat betah warga berkunjung.

Atas inisiatif para pemuda desa, tersedia wahana dan spot-spot untuk foto kekinian nan menarik.

Ornamen kata-kata cinta yang romantis menghiasi tiap spot.
Seperti, Gembok cinta, Kecapi Cinta, Rumah pohon, Water Tubbing, Hammock, Kapal Van Der Jen, Jembatan Impian dan Ayunan masa depan.
Para pengunjung bisa berfoto dengan pasangan maupun berselfie ria di tempat tersebut secara gratis.
Khusus untuk wahana water tubbing anda akan dikenakan tarif Rp 25 ribu.
Untuk penggunaan ban dan pelampung dikenakan tarif Rp 5 ribu.
Salah satu pengunjung, Tika (17), mengaku tertarik dengan wisata romantis ini.
"Wisatanya romantis dan kekinian kak, cocok untuk semua kalangan," ucap Tika.
Untuk masuk di objek wisata ini, tidak dikenakan biaya atau gratis.
Pengunjung bisa memberi sumbangan secara sukarela melalui kotak sumbangan di pintu masuk objek wisata.
"Sumbangan tersebut untuk pengembangan objek wisata ini kedepannya," ujar Naim.
Naim berharap, agar pemerintah bisa bersinergi dengan pemuda setempat untuk kembangkan wisata tersebut.
"Semoga kedepan Lingkungan Bisang bisa dijadikan kampung wisata yang populer," tutup Naim. (*)
 
 
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved