Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Warga Tewas Ditelan Ular

Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter

"Mungkin ini karena Akbar kasi jatuh kelapa sawit, jadi itu ular kaget, maka mungkin keluar,” tuturnya sambil menunjuk lokasi Akbar ditelan ular piton

Penulis: Nurhadi | Editor: Ilham Mangenre
Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter - paman-akbar-62_20170330_160948.jpg
nurhadi/tribunsulbar.com
Paman almarhum Akbar, Adhan Andi Sirajuddin saat menemani reporter Tribunsulbar.com Nurhadi Para' di lokasi Akbar ditelan ular piton raksasa, kebun sawit Akbar, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, Kamis (30/3/2017).
Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter - paman-akbar_20170330_160714.jpg
nurhadi/tribunsulbar.com
Paman almarhum Akbar, Adhan Andi Sirajuddin dan kerabat saat menemani reporter Tribunsulbar.com Nurhadi Para' di lokasi Akbar ditelan ular piton raksasa, kebun sawit Akbar, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, Kamis (30/3/2017).
Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter - ular-sulbar_20170329_173329.jpg
nurhadi/tribunsulbar.com
Ulan piton yang menelan Akbar
Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter - ular-sulbar_20170329_173341.jpg
nurhadi/tribunsulbar.com
Ular piton sepanjang tujuh meter yang menelan Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, sempat jadi tontonan warga di lokasi kejadian.
Cerita Paman, Beginilah Akbar Ditelan Ular Piton, Duduk dan Diseret 10 Meter - akbar_20170329_131723.jpg
TRIBUNSULBAR.COM/NURHADI/REPRO
Jasad Akbar, petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, saat dikeluarkan dari perut ular piton yang memangsanya, Senin (27/3/2017) malam. Foto Akbar semasa hidup (kanan).

Segeralah mereka melumpuhkan ular dan betul, setelah perut ular dibelah, isinya jasad Akbar yang sudah tak bernyawa.

"Diperkirakan ini sudah 24 jam di dalam perut ular, baru mi kita temukan," ujar Adhan.

Dia menyebut jasad Akbar nyaris hancur jika ular tak segera ditemukan.

"Seandainya tidak, mungkin hancurmi (sudah hancur) karena sudah mayatnya,"ucapnya.

Piton 80-an Tak Bisa Bergerak

Menurut Adhan, ular piton raksasa kerap ditemukan di kawasan tersebut sejak masa lampau.

"Di sini memang banyak, pernah juga sebelumnya kita bunuh saat melakukan pembukaan lahan sawit," kata Adhan.

Pada tahun 1980-an, warga setempat juga menemukan ular piton raksasa yang sulit bergerak karena tubuh sudah superberat.

"Pernah juga dulu orang tua sekitar tahun 1983, waktu pertama buka lahan perkebunan saat itu masih kebun coklat, belum ada sawit,

ditemukan, saking besarnya tidak bisa goyang dan sudah dikelilimgi rumput," ujar Adhan.

Warga mengenal dua warga, Ambo Anang dan Ba’du Aman, yang menemukan ular raksasa tersebut. Ambo dan Ba’du sudah wafat.

“Saat itu, keduanya hendak meruncinkan kayu dan (tidak sadar) menjadikan (menginjak) ular itu sebagai landasan,

barulah diketahui yang diinjak adalah ular, saat keluar darah karena luka,"kata Adhan berkisah.

Tetangga Kebun Legislator

Anggota DPRD Toraja Utara Selvi Mangiwa punya kebun kelapa sawit yang letaknya tidak jauh dari kebun sawit almarhum Akbar (25), korban ular piton raksasa.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved