CITIZEN REPORTER
Dirjen Buka Rakor BP PAUD dan Dikmas Sulsel
pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat menghadapi berbagai tantangan seiring perkembangan teknologi.
Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana

Muhammad Wildan
Staf Seksi Informasi dan Kemitraan
BP PAUD dan Dikmas Sulawesi Selatan
Melaporkan dari Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM-Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harris Iskandar, membuka Rapat Kerja (Rakor) Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan Dikmas) Sulawesi Selatan tahun anggaran 2017.
Rakor yang berlangsung di Kampus BPPAUD dan Dikmas Sulsel, Rabu (29/3/2017), itu diikuti 48 peserta terdiri dari kepala bidang pendidikan non formal, pengelola sanggar kegiatan belajar, penilik, dan kasi kesetaraan utusan dinas pendidikan kabupaten dan kota se Sulawesi Selatan.
Harris Iskandar, ketika membuka acara antara lain mengatakan, pendidikan anak usia dini dan pendidikan masyarakat menghadapi berbagai tantangan seiring perkembangan teknologi.
Baca: 105 Murid PAUD Terpadu Asoka Sudiang Serbu Tribun Timur
“Pesatnya perkembangan teknologi melebihi ekspektasi terhadap akibat yang ditimbulkan dan menyentuh seluruh aspek kehidupan manusia. Tantangan politik pun berubah,” katanya.
Toko-toko kecil, kata Harris Iskandar, kini bisa tiba-tiba menjelma menjadi eksportir berskala besar dengan memanfaat kemajuan teknologi.
Menghadapi perubahan zaman yang nyaris di luar kontrol itu, membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi. Termasuk mempersiapkan anak-anak menghadapi tantangan zaman. Itu bisa dilakukan melalui belajar dengan dukungan pemerintahan yang cerdas.
Baca: BP PAUD dan Dikmas Ikut Pameran HAI di Parepare
Dinamika zaman, lanjut Harris Iskandar, ikut mengubah secara cepat respon terhadap pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Di sinilah pentingnya pendidikan anak usia dini dan pendidikan keluarga untuk membentengi anak-anak dengan membangung karekater mereka sejak dini.
“Jika pendidikan masyarakat tinggi, akan membuat mereka kompak yang pada gilirannya akan menjadikan masyarakat kompak pula, mau belajar, solid dan mau saling tolong,” katanya.(*)