Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Citizen Report

Ketua Umum Wahdah Islamiyah Jadi Pemateri Workshop Bela Negara Kementerian Agama

Pesantren dianggap penting karena diharapkan menjadi basis utama dalam menanamkan pendidikan bela negara.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Edi Sumardi
CITIZEN REPORTER/MURTHADA BAWI
Ketua Umum Wahdah Islamiyah, KH Muhammad Zaitun Rasmin (kanan) saat menjadi pemateri dalam Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag RI) di Hotel Sahira Butik, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017). 

Murthada Bawi

Pengelola Media Center Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI

Melaporkan dari Bogor, Jawa Barat

WAKIL Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhammad Zaitun Rasmin didapuk menjadi pemateri dalam Workshop Pengembangan Pendidikan Bela Negara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag RI) di Hotel Sahira Butik, Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017).

Dalam workshop ini, KH Zaitun diamanahkan membawakan materi bertema 'Pesantren dan Penguatan Bela Negara'.

Menurut keterangan resmi dari panitia, tema ini dipilih karena dilatar belakangi adanya polemik soal wacana bela negara rancangan Kementerian Pertahanan RI.

Polemik ini muncul sejak ditetapkannya Hari Santri Nasional, Oktober 2015.

Pesantren dianggap penting karena diharapkan menjadi basis utama dalam menanamkan pendidikan bela negara.

Pesantren adalah basis pendidikan Islam yang otomatis di dalamnya diajarkan soal bela negara.

Diharapkan nantinya para santri bisa memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia serta menyiapkan diri untuk tampil melanjutkan estafet kepemimpinan dengan ikut serta mempertahankan keutuhan NKRI.

Workshop ini juga dilakukan sebagai langkah penyiapan naskah akademik pengembangan pendidikan bela negara di pesantren.

Setelah itu akan dirumuskan rekomendasi bahan pengembangan kebijakan sebagai acuan penyusunan dokumen program pendidikan bela negara di pesantren oleh Kemenag RI.

Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI ini juga sempat menjelaskan bahwa bela negara sama sekali tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Bahkan negara, dalam hal ini pemerintah yang sah, wajib dibela selama yang dilakukan bukanlah kemaksiatan.

KH Zaitun menjelaskan, Islam adalah agama yang sangat peduli terhadap persoalan bela negara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved