Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Idris Manggabarani

Gerindra Mau Tagih Bupati Selayar yang Pindah ke Golkar (2)

Sudah diusung lalu tiba-tiba pindah partai. Misalnya di Selayar (Bupati Basli Ali). Saya kalau ada waktu, saya akan ke Selayar menagih komitmen bupati

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
zoom-inlihat foto Gerindra Mau Tagih Bupati Selayar yang Pindah ke Golkar (2)
TRIBUN TIMUR
IDRIS MANGGABARANI - Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Andi Idris Manggabarani menerima kunjungan manajemen Tribun Timur di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Kamis (16/3/2017). Idris menyampaikan kesiapan partainya menyambut pilkada serentak 2018 di Sulsel.

TRIBUN-TIMUR.COM - TARO ada taro gau! Satu kata dengan perbuatan. Peribahasa ini menjadi prinsip hidup pengusaha sekaligus politisi, Andi Idris Manggabarani (53).

Pria kelahiran Makassar, 27 Januari tahun 1964 menjabat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulsel.
Tak lama lagi, ia akan mendapatkan pengakuan tertulis dari DPP Gerindra sebagai ketua definitif menggantikan La Tinro La Tunrung yang mengundurkan diri karena ingin fokus mengurus bisnis dan lebih dekat keluarga.

Menjelang Pilgub Sulsel 2018, Gerindra dengan kontrol 11 kursi di DPRD Sulsel salah satu parpol yang ‘seksi’. Bersama Golkar dan Demokrat, parpol yang didirikan Prabowo Subianto ini akan menjadi poros penentu pasangan calon gubernur-wakil gubernur.

Di Hotel Four Points by Sheraton, Jl Landak Baru, Makassar, Kamis (16/3/2017), Idris memaparkan secara blak-blakan dedikasinya di Partai Gerindra semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Sulsel dan mengantar Prabowo Subianto menjadi Presiden RI 2019 kepada Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Nur Thamzil Thahir, Editor Desk Politik Mansur AM, reporter Fadli Ali, Business Manager Tribun Erniwati, Berikut petikan wawancaranya:

 Ada kriteria khusus figur 01 Sulsel?
Kriterianya masih berdasarkan hasil survei. Intinya saat ini masih Pak La Tinro sebagai figur cagub atau cawagub. Tinggal cari pasangannya. Kecuali kalau pak La Tinro tidak bersedia baru kita cari yang lain. Siapa yang meragukan kapasitas beliau. Bupati Enrekang dua periode dan disukai rakyatnya.

Baca: Jubir Golkar: Tak Masalah Relawan NA Tolak Nurdin Halid

Untuk proses Pilkada 12 daerah selain pilgub, bagaimana?
Ada desk pilkada. Mekanismenya masih seperti pada 2015 lalu. Dijaring melalui desk pilkada tingkat kota/daerah terlebih dahulu. Setelah itu di provinsi. Kemudian dilakukan survei. Hasilnya akan disampaikan kepada calon. Calon diberi kesempatan 3 bulan untuk sosialisasi. Kita lihat tiga bulan itu apa surveinya naik atau stagnan. Setelah itu baru direkomendasikan ke DPP.

Baca: VIDEO: Nurdin Halid Bakal Deklarasi April 2017

Jadi Gerindra Sulsel hanya sebatas merekomendasikan nama?
Prosesnya memang sama dengan yang sebelumnya tapi nanti ketua DPD diminta untuk mengantar calon yang memiliki’sertifikat’ Gerindra bertemu langsung Pak Prabowo. Ini yang baru. Kita mau calon yang diusung betul-betul punya komitmen. Betul-betul figur terbaik bagi daerah tersebut dan punya kontribusi membesarkan Gerindra di daerahnya. Kita tidak mau pengalaman yang dulu terulang. Sudah diusung lalu tiba-tiba pindah partai. Misalnya di Selayar (Bupati Basli Ali). Saya kalau ada waktu, saya akan ke Selayar menagih komitmen bupati saat pencalonan yang lalu membesarkan Gerindra. Meskipun sekarang ketua partai lain, komitmen itu harus dipegang. Kalau ingkar komitmen, biarlah rakyat di Selayar yang melihat seperti apa pemimpinnya. Sampai saat ini saya masih meyakini komitmen bupati di sana terhadap Partai Gerindra tidak akan dikhianati.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved