Ini Pemadam Kelaparan Sidrap, Beromzet Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Jika pemadam kebakaran bertugas memadamkan api, maka pemadam kelaparan ini bertugas memadamkan haus dan dahaga.
Penulis: Amiruddin | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan TribunSidrap.com, Amiruddin
TRIBUNSIDRAP.COM, PANGKAJENE - Pantang pulang sebelum padam tentu kita sudah mengetahui siapa pemilik tagline tersebut.
Tagline itu pastilah milik pemadam kebakaran.
Namun bagaimana jadinya jika ada pula pemadam kelaparan.
Jika pemadam kebakaran bertugas memadamkan api, maka pemadam kelaparan ini bertugas memadamkan haus dan dahaga.
Terletak di depan Kantor DPRD Sidrap Jl Jenderal Sudirman, Pangkajene, Sidrap.
Sebuah kedai Es Teler Pemadam Kelaparan tampak selalu ramai dikunjungi penikmat es teler.
Pemilik usaha es teler pemadam kelaparan, Tamrin (54) mengaku merintis usahanya sejak 9 tahun lalu.
"Mulanya saya cuma ikut membantu seorang pedagang es teler menjajakan dagangannya. Namun setelah ia tak lagi berdagang, saya melanjutkan usaha tersebut sejak 2009 yang lalu," ujar Tamrin saat ditemui TribunSidrap.com, Minggu (12/3/2017).
Ia sengaja memilih nama itu untuk menarik minat pembeli datang ke kedainya.
"Pemadam kelaparan kan unik, orang pasti bertanya-tanya. Makanya saya pilih nama ini biar orang berdatangan mencicipi dagangan saya," tuturnya sambil melayani pembelinya.
Kedai es teler itu tiap hari ramai dikunjungi pembeli.
Tak pandang tua maupun muda, juga turut meramaikan kedai yang letaknya cukup strategis itu.
Semilir angin dan rimbunnya pohon di sekitar, membuat pembeli es telernya bisa berlama-lama di kedainya.
Ditambah lagi dengan harga es telernya yang cukup terjangkau, cukup Rp 5.000 per gelas.