Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

CITIZEN REPORTER

Rakorwil MUI Sulsel Dorong Literasi Media

Menurutnya, dengan pendidikan literasi media, masyarakat bisa mengetahui tayangan apa yang boleh atau tidak boleh ditonton.

Penulis: CitizenReporter | Editor: Anita Kusuma Wardana
CITIZEN REPORTER
Pengurus Majelis UlamaIndonesia (MUI) Sulawesi Selatan Bidang Dakwah dan Informatika menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Baruga Karaeng Latippa, Pantai Marina, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2017). 

Ilmaddin Husain

Wakil Sekretaris Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulsel 

Melaporkan dari Bantaeng 

TRIBUN-TIMUR.COM-Pengurus Majelis UlamaIndonesia (MUI) Sulawesi Selatan Bidang Dakwah dan Informatika menyelenggarakan Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) di Baruga Karaeng Latippa, Pantai Marina, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Sabtu (4/3/2017).  

Rakorwil yang mengambil tajuk "Mengembangkan Dakwah Wasathiyah dan Penguatan Literasi Media" ini diikuti utusan pengurus MUI kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. 

Rakorwil tersebut dihadiri sekretaris umum MUI Sulawesi Selatan Prof Dr Ghalib MA, wakil ketuawantim Prof Dr Hasyim Aidid MA, wakil ketua umum Prof Dr AGH Faried Wajedi MA, sekretaris wantim Prof Syarifuddin Ondeng MA, wakil sekretaris Drs Renreng Tjolli MA, dan wakil ketua komisi informasi dan komunikasi Dr Sukardi Weda SS MHum. 

Wakil Ketua Komisi Komunikasi dan Informasi MUI Sulawesi Selatan, Sukardi Weda mengungkapkan pentingnya literasi media. Seharusnya, kata Sukardi, media berfungsi memberi pencerahan kepada publik yakni berperan dalam fungsi edukasi, fungsi informasi, dan fungsi hiburan yang sehat.

“Tetapi, siaran di televisi berada diluar fungsi tersebut,” ujarnya wakil ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan ini.

Menurutnya, dengan pendidikan literasi media, masyarakat bisa mengetahui tayangan apa yang boleh atau tidak boleh ditonton.

“Penonton sebagai audiens, bisa memilah mana yang boleh dan mana yang tidak boleh ditonton. Konten positif dapat memberikan manfaat. Disisi lain, jika ada tayangan yang berbau pornografi dan kekerasan, maka bisa ditinggalkan,” ucap mantan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan ini.

Ia mengatakan, rapat komisi komunikasi dan informasi, salah satunya menghasilkan keputusan untuk mengemas dakwah melalui kartun animasi yang berbasis religi.

“Pesan dakwah dibingkai dengan hal yangmenarik bagi generasi muda, seperti kartun animasi. Misalnya, dalam animasi itu terdapat ajakan untuk berbicara yang sopan dan berbuat baik pada orang tua,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi Dakwah MUI Sulawesi Selatan Husban Abady mengatakan, melalui Rakorwil Komisi Dakwah dan Komisi Informatika, MUI akan merumuskan panduan menggunakan media sosial.

"Kita akan membuat panduan menggunakan media sosial," katanya. 

Lebih jauh, Husban mengutarakan, konsep islam wasathiyah adalah islam yang tengah-tengah atau islam yangtidak memihak pada salah satu golongan. Tetapi, berdiri diatas semua golongan, ormas, atau paham.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved