Bocah Diduga Tenggelam di Irigasi Lasape Pinrang Belum Ditemukan, Keluarga: Mungkin Diculik
Bocah yang diduga tenggelam di saluran irigasi induk Pekkabata, Kecamatan Duampanua, Pinrang itu hingga saat ini belum juga ditemukan.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mahyuddin
TRIBUNPINRANG.COM, DUAMPANUA - Hilangnya Raihan (3), bocah asal Dusun Lasape, Desa Katomporang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, dianggap penuh misteri oleh keluarganya
Pasalnya, bocah yang diduga tenggelam di saluran irigasi induk Pekkabata, Kecamatan Duampanua, Pinrang itu hingga saat ini belum juga ditemukan.
Padahal, segala upaya sudah dilakukan oleh Tim SAR Pinrang.
Mulai dari menyurutkan air irigasi, menanam jaring, serta memperluas pencarian hingga ke wilayah Sungai Saddang.
Namun semua usaha itu nihil, belum ada tanda-tanda korban akan ditemukan.
Seorang kerabat korban Issang menuturkan, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab hilangnya korban.
"Tenggelam dirigasi, diambil makhluk gaib, atau diculik oleh manusia. Hal itu masih menjadi tanda tanya bagi kami," tuturnya kepada TribunPinrang.com, Selasa (21/2/2017).
Issang menyebutkan, kejadian serupa juga terjadi di wilayah Tuppu, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.
"Ada juga bocah yang hilang di sana, sampai hari ini belum juga ditemukan," katanya
Issang menambahkan, pihak keluarga sangat bersedih dengan adanya peristiwa itu.
"Kami juga kesulitan mencari, sebab tak ada satu pun orang yang melihat peristiwa itu," ucapnya.
"Semoga segera ada titik terang," ujar Issang menambahkan.
Raihan (korban) bersama kakaknya, Dani (6) bermain layang-layang di area persawahan belakang rumahnya.
Rumah korban dan sawah dipisahkan saluran irigasi yang hanya bisa dilewati dengan jembatan kecil.
Saat tengah asyik bermain, Raihan pamit pada kakaknya (Dani) untuk pulang duluan.
Dani pun membiarkan adiknya pulang duluan, dan ia baru menyusul usai menurunkan layang-layangnya.
Sesampainya di rumah, Dani pun heran lantaran adiknya sedang tidak berada di rumah.
Dani pun mengadu kepada kedua orang tuanya tentang hal itu.
Hingga akhirnya, kedua orangtua Raihan menduga anaknya jatuh di irigasi dan langsung menghubungi pihak kepolisian dan tim SAR.
Pencarian pun baru dilakukan sekitar pukul 14:00 Wita dan saat ini belum ditemukan.(*)