ADB Bakal Tata Pemukiman Kumuh di Makassar
Asian Development Bank (ADB) mengandeng Monash University Australia melakukan pendataan di beberapa titik kawasan kumuh di Kota Makassar.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kota Makassar yang berwujud sebagai kota metropolitan rupanya masih dikenal kumuh, Rabu (8/2/2017).
Dengan itu, pihak Asian Development Bank (ADB) mengandeng Monash University Australia melakukan pendataan di beberapa titik kawasan kumuh di Kota Makassar.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Makassar Fathur Rahim mengatakan Kota Makassar saat ini dilirik oleh ADB. Tidak sekadar lirikan, mereka juga mulai mendata kawasan yang akan ditata menjadi permukiman yang nyaman berkonsep kota dunia di Makassar.
"Pendataan kawasan kumuh sudah berlangsung sejak sepakan ini, mereka di dampingi tim kami," ujar Fathur.
Alhasil pendataan ini sudah mencatat 15 kelurahan yang ada di Kecamatan Biringkanaya, Manggala, Tamalate, dan Tallo.
Adapun kelurahan itu, di antaranya Kelurahan Pa'baeng - Baeng, Bontorannu, Barombong, Panampu, Kaluku Bodoa, Sudiang, Bira, Batua, Antang, Tamangapa, Manggala, Bitowa, Parangloe, Bulurokeng, dan Kelurahan Bakung.
Meski saat ini masih dalam tahap pendataan, ADB juga mempersyaratkan suatu daerah jika ingin mendapat bantuan program kawasan bebas kumuh ini.
Adapun syarat kawasan kumuh itu seperti tidak tertatah, tidak memiliki jalan, tidak punya, punya 50 rumah warga, dan punya alas hak.
Diketahui, yang ditunjuk mewakili pohak ADB ke pemukiman kumuh yakni Kabid Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Amiruddin Made.
Ke Tribun, Amiruddin menyebutkan bahwa kawasan kumuh inu yakni berada di wilayah pinggir di Kota Makasaar.
"Rata-rata ada di perbatasan kota," katanya.(*)