Keluarga di Barru Bantah Jenazah Erni Dinikahi Edi, Ini Penjelasannya
Syamsuddin menambahkan dengan kehadiran dirinya juga membuat orang lain semakin yakin bahwa Edi dan Erni betul betul menikah.
Penulis: Akbar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNBARRU. COM, BALUSU - Beredarnya pemberitaan terkait pemuda asal Medan, Ahmad Haedar Saputra Ndraha, akrab disapa Edi, yang menikahi jenazah kekasihnya asal Barru, Herni alias Erni, dibantah oleh pihak keluarga besar almarhumah.
Tribunbarru.com bersama Kapolsek Temmireng Balusu, Ipda Muhammad Amin, mengunjungi rumah keluarga Erni di Desa Lampoko, Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Senin (6/2/2017) pukul 20.00 Wita.
Kakek almarhumah Erni, Syamsuddin saat memberi keterangan mengatakan pihak keluarga besarnya sangat kecewa terkait pemberitaan yang beredar.
"Ada kubaca di koran, mana lagi di Facebook, katanya dinikahi cucuku dalam keadaan sudah meninggal, itu jelas bikinki semua kecewa dan tambah pusing karena tidak seperti itu faktanya," kata Syamsuddin.
Syamsuddin mengaku, kejadiannya sama sekali bukan acara pernikahan.
"Edi memang tinggal terus disamping jenazah Erni waktu itu, bahkan dipeluk peluk karena mungkin cinta sekali,"
"Dan kebetulan hari itu pak imam ada, selain itu orangtua angkatnya Edi juga hadir, terus mungkin ada yang lihat Edi bawa cincin, jadi dikira menikah,"
Syamsuddin menambahkan dengan kehadiran dirinya juga membuat orang lain semakin yakin bahwa Edi dan Erni betul betul menikah.
"Saya kan pegawai KUA, orang lain kira saya utusan dari KUA untuk hadiri pernikahannya Edi sama Erni, padahal saya hadir karena keluargaka," ujar Syamsuddin.
Syamsuddin menjelaskan kejadian pada hari itu adalah acara pelepasan.
"Kita sebelumnya sudah sepakat, dari keluarga Edi akan bawa uang panai tanggal 5 bulan Maret," ucap Syamsuddin.
"Tapi karena takdir berkata lain, sehingga pihak kami dan keluarga Edi melakukan perbincangan saat jenazah Erni masih ada, sebagai pelepasan yang telah kita sepakati sebelumnya (terkait uang panai)," tambahnya.
Secara kasat mata orang lain mengira acara tersebut adalah pernikahan tapi pada dasarnya bukan.
Edi yang membawa cincin tunangan berniat untuk memasangkan ke tangan kekasihnya, tapi dilarang Syamsuddin.
Hingga akhirnya cincin tersebut diberikan ke orangtua Erni.